Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara telah menyurati pihak Amazon Web Service (AWS), layanan cloud milik raksasa internet Amazon di Amerika Serikat, terkait kebocoran data penumpang anak usaha grup Lion Air pada Rabu (18/9/2019).
"Kami komunikasi dengan AWS tanya masalah ini. Surat formal dikirim kemarin ke AWS minta informasi tentang apa yang terjadi dan sudah dijawab, cuma saya belum baca surat jawabannya," kata Rudiantara di Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Rudiantara, yang ditemui usai menghadiri ASEAN Chief Information Security Officer Forum 2019 di Auditorium BJ Habibie di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), mengaku mendapat informasi tentang kebocoran itu pada Selasa malam (17/9/2019).
Setelah itu, ia berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang masalah itu. Kemudian, pihaknya akan meminta penjelasan kepada pusat data penumpang dan pihak maskapai penerbangan yang bertanggung jawab sebagai pengumpul dan pengelola data pelanggan.
Baca Juga: Malindo Air Akui Data-data Penumpangnya Bocor di Internet
"Kami sudah mintakan semua pihak secepatnya mitigasi, jangan sampai ini terulang," katanya.
Menkominfo juga direncanakan bertemu dengan perwakilan dari pihak maskapai grup Lion Air sebagai penanggung jawab yang mengumpulkan data penumpang untuk mendengarkan penjelasan mereka pada Kamis sore.
Ia menekankan paling lambat Senin (23/9/2019) sudah ada penjelasan yang dapat dipublikasikan ke publik terkait masalah kebocoran data penumpang maskapai penerbangan tersebut.
"Mudah-mudahan hari Senin (23/9/2019) sudah bisa disclose ini permasalahannya seperti apa, kemudian apa yang harus dilakukan," ujarnya.
Ia mengatakan hingga saat ini memang belum ada laporan tentang penyalahgunaan data penumpang yang bocor itu tapi perlu ada antisipasi agar tidak terjadi.
Baca Juga: Jutaan Data Penumpang Lion Air Diduga Bocor dan Disebar di Internet
Rudiantara mengatakan bahwa pihak maskapai penerbangan harus bertanggung jawab atas kebocoran data penumpang itu.
"Paling lama Senin harus ada kepastian penyebabnya setelah semuanya dikonfirmasi," katanya.
Sebelumnya diwartakan bahwa data puluhan juta penumpang Malindo Air yang merupakan anggota Lion Air Group bocor dan diunggah ke forum online. Data itu meliputi nama, nomor paspor, alamat, dan nomor telepon penumpang. Semua data tersebut disimpan Amazon Web Services (AWS).
Malindo Air dan AWS sudah mengakui terjadinya kebocoran itu dan sedang menyelidiki insiden tersebut. [Antara]