Banyak Titik Api Terlihat, NASA Soroti Kebakaran Hutan di Kalimantan

Kamis, 19 September 2019 | 15:41 WIB
Banyak Titik Api Terlihat, NASA Soroti Kebakaran Hutan di Kalimantan
Pengendara melintas di Jembatan Kahayan yang diselimuti kabut asap di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (15/9/2019). Kota Palangka Raya kembali diselimuti kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Kalimantan Tengah sehingga menimbulkan aroma yang menyengat dan menggangu aktivitas warga. ANTARA FOTO/Rendhik Andika/hma/pd.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebakaran hutan tidak hanya jadi sorotan warganet Malaysia dan Indonesia cukup aktif bersuara di media sosial. Persoalan di wilayah kalimantan ini juga disoroti badan antariksa Amerika Serikat, NASA.

Dalam situs resmi NASA Earth Data, artikel terbaru berada di posisi pertama dalam pembahasan satelit gabungan NASA.

Menggunakan judul artikel "Fires in Kalimantan, Indonesia", NASA menjelaskan banyak titik api yang berada di Kalimantan.

Tak hanya itu, kepulan asap juga sangat terlihat dari satelit NASA.

Baca Juga: Begini Lelahnya Bapak-bapak Penakluk Api Kebakaran Hutan

Gambar yang dipampang pada artikel di earthdata.nasa.gov/worldview merupakan citra satelit yang diambil pada tanggal 14 September 2019.

Baca Juga : Bikin Kaget, Kabut Asap Membuat Burung Berjatuhan dari Langit

Pengunjung situs resmi NASA dapat melihat tampilan Kalimantan dari sisi atas yang diambil menggunakan instrumen Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS).

Kabut asap dan titip api yang menyebar di Kalimantan pada 14 September 2019. (NASA Worldview)
Kabut asap dan titip api yang menyebar di Kalimantan pada 14 September 2019. (NASA Worldview)

Instrumen tersebut merupakan instrumen radiometer di atas satelit gabungan NASA/ NOAA Suomi National Polar.

"Satelit mengambil snapshot peristiwa saat melewati Bumi. Setiap titik merah yang dilapisi di atas gambar benar-benar mewakili pusat piksel 375m. Itu menunjukkan bahwa satu atau beberapa kebakaran atau anomali termal terjadi di wilayah tersebut," tulis situs resmi NASA.

Baca Juga: Dampak Asap Kebakaran Hutan Hari Ini, Penerbangan di Pekanbaru Tertunda

Baca Juga : Begini Kondisi Kabut Asap Banjarbaru, Pemotor Khawatir Tabrak Truk

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI