Suara.com - Gunung berapi paling aktif di tata surya, Loki diperkirakan akan meletus pada pertengahan September 2019. Namun, para astronom masih belum bisa memastikan kapan waktunya lebih detail.
Meski begitu, para astronom itu memperkirakan bahwa saat ini, Gunung Loki yang terletak di satelit Jupiter, Io, sudah dalam kondisi aktif.
Sebagaimana dikutip dari Gizmodo pada Kamis (19/9/2019), letusan Loki akan menyumbang 15 persen total pengeluaran panas dari Io, Bulan yang menjadi satelit Jupiter. Gunung itu sendiri memiliki kawah dengan lebar sekitar 200 km (124 mil).
Di Bumi, para astronom mengamati amukan Loki dengan menggunakan teleskop. Selama hampir 20 tahun, astronom Dr Julie Rathbun dari Planetary Science Institute di Arizona, Amerika Serikat, merasa takjub kala menyaksikan gunung berapi ini meletus dalam waktu yang teratur.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 2,1 SR Guncang Sorong
Padahal jika dibandingkan dengan gunung berapi lainnya, tidak ada pola keteraturan saat akan meletus.
Pada 2002, Dr Julie Rathbun mengidentifikasi Loki sebagai gunung berapi yang akan meletus secara berkala. Pendapat itu didasarkan pada hasil analisa data yang dikumpulkan mulai 1988 hingga 2000. Dari analisa itu, ia melihat bahwa kawah raksasa berbentuk tapal kuda ini meletus dengan interval kira-kira 540 hari.
Menurut Dr Julie Rathbun, gunung berapi Loki akan meletus pada pertengahan September ini. Padahal sebelumnya, ia meramalkan bahwa gunung api di setalit Jupiter itu akan meletus pada Mei 2018.