Suara.com - Puluhan juta data milik penumpang dua maskapai di bawah Lion Air diduga telah bocor dan disebar di sejumlah forum online selama sebulan terakhir, demikian diwartakan Bleeping Computer, Selasa (17/9/2019).
Data milik penumpang Malindo Air dan Thai Lion Air, dua maskapai di bawah Lion Air, disebar di Amazon Web Services, layanan cloud milik Amazon. Malindo Air diketahui bermarkas di Malaysia sementara Thai Lion Air di Thailand.
Lebih lanjut disebutkan bahwa data-data berisi informasi pribadi penumpang itu disimpan dalam dua data base. Dalam data base pertama ditemukan 21 juta data penumpang, sementara data base kedua berisi 12 juta data penumpang.
Selain data dari Malindo Air dan Thai Lion Air, juga ditemukan data penumpang Batik Air. Berbeda dari dua maskapai yang disebut di awal, Batik Air lebih banyak beroperasi di Indonesia.
Baca Juga: Lion Air yang Angkut Jemaah Haji Asal Nunukan Kaltara Gagal Mendarat
Dalam data-data yang bocor itu ditemukan informasi sensitif seperti nama, nomor pemesanan tiket, alamat, nomor telepon, alamat email, tanggal lahir, nomor paspor, dan tanggal kedaluwarsa paspor penumpang.
Belum diketahui apakah ada data milik penumpang asal Indonesia yang juga bocor. Tetapi dalam cuplikan data yang diunggah akun Twitter Under The Breach, diketahui bahwa sebagian besar penumpang yang datanya diumbar berasal dari Thailad.
Hingga saat ini data puluhan juta data penumpang Lion Air itu masih beredar di internet.
Suara.com telah menghubungi Lion Air untuk meminta konfirmasi. Corporate Communication Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro yang dihubungi via pesan singkat mengatakan akan memeriksa laporan kebocoran data tersebut.
"Mas, saya akan cek terlebih dahulu ya," jawab Danang saat dihubungi di Jakarta, Selasa malam.
Baca Juga: Kabut Asap di Kalimantan, 2 Pesawat Lion Air Kembali ke Bandara Asal