Suara.com - Isu akan terjadinya gempa serta tsunami di Ambon, Maluku setelah munculnya bangkai-bangkai ikan di di Pantai Hutumuri, Rutong, Lehari dan Hukurila pada 14 September merupakan informasi bohong alias hoaks belaka.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Senin (16/9/2019), mengimbau masyarakat di Ambon - yang beberapa di antaranya berencana untuk mengungsi - untuk tidak mudah percaya pada isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Selama ini belum pernah ada peristiwa gempa besar dan memicu tsunami yang didahului oleh matinya ikan secara massal. Tidak ada dalam ilmu gempa menjadikan ikan mati sebagai precursor gempa dan tsunami," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta.
Daryono mengatakan kematian ikan secara masaal ini dipastikan oleh sebab lain seperti ledakan, keracunan, atau faktor lingkungan lain.
Baca Juga: Informasi Cara Membuat Hujan Buatan dengan Air Garam Cuma Hoaks
"Saat ini pihak terkait sedang melakukan investigasi untuk mencari sebab matinya ikan-ikan di Pantai Ambon, untuk itu kita tunggu saja hasilnya," beber dia.
Daryono, lebih lanjut menjelaskan bahwa aktivitas kegempaan di Ambon dan sekitarnya saat ini normal dan tidak tampak adanya aktivitas yang mencolok.
"Kami himbau masyarakat tidak perlu mengungsi karena saat ini sedang tidak ada kejadian gempa kuat dan BMKG juga tidak sedang mengeluarkan peringatan dini tsunami," ajak dia.