Suara.com - Perang Dunia III dapat meletus kapan saja dan mengakibatkan lebih banyak kematian daripada konflik lainnya dalam sejarah manusia. Itulah peringatan dingin dari seorang akademisi top yang khawatir kita hanya berhasil menghindari konflik bersenjata global melalui 'keberuntungan acak'.
Bear Braumoeller, profesor ilmu politik di The Ohio State University, telah menganalisis data yang berkaitan dengan perang internasional selama 200 tahun terakhir.
Dia mengatakan, keyakinan John Lennon yang diilhami bahwa perang telah usai telah menidurkan kita ke rasa aman yang salah dan memperingatkan bahwa rasa puas diri kita tentang masa depan yang damai adalah salah tempat.
"Kami benar-benar tidak mendapatkan informasi seputar seberapa besar ancaman perang. Proses eskalasi yang menyebabkan dua perang dunia pada abad terakhir sebenarnya masih ada. Tidak ada yang berubah," katanya.
Baca Juga: Trump Bom Suriah, "Perang Dunia III" Ramai di Google
Buku baru Braumoeller bernama Only the Dead: The Persistence of War in the Modern Age. Ini menantang klaim para sarjana yang mengungkapkan perang sedang menurun. Argumen ini dikemukakan Steven Pinker dalam bukunya The Better Angels of Our Nature: Why Violence Has Declined pada 2011.
"Saya melihat secara komprehensif semua cara berbeda yang dapat Anda pikirkan tentang apa artinya perang menjadi menurun," katanya.
"Saya tidak menemukan bukti untuk penurunan jangka panjang pada salah satu dari mereka," kata Braumoeller.
Justru menurutnya, kemungkinan perang kecil menjadi perang yang sangat besar belum berubah. Perhitungannya menunjukkan ada peluang 13 persen perang yang membunuh 1 persen populasi dunia meletus dalam 100 tahun ke depan, selama ada 50 perang kecil di Bumi dalam periode yang sama. Konflik tingkat keparahan ini akan membunuh 77 juta orang.
Baca Juga: Warga di Negara Barat Yakin Terjadi Perang Dunia III