Kesimpulan bahwa K2-18b memiliki air diperoleh para peneliti setelah menganalisis data-data yang dikumpulkan oleh teleskop antariksa Hubble.
Saat ini, demikian hitungan para astronom, K2-18b membutuhkan 33 hari untuk mengelilingi bintang induknya. Itu artinya satu tahun di sana setara dengan satu bulan di Bumi. Suhu di permukaanya berkisar atara minus 73 derajat Celcius hingga 47 derajat Celcius.
Radiasi yang dipancarkan bintang induk diyakini berisiko memicu kanker pada manusia yang berkunjung ke planet tersebut. Meski demikian para peneliti menduga kehidupan di K2-18b - tentu saja jika ada - berevolusi dengan cara yang berbeda dari di Bumi.
Kini para ilmuwan berharap bisa menjelajah jauh ke permukaan planet memanfaatkan teknologi penginderaan yang lebih canggih dari teleskop antariksa James Webb milik Amerika Serikat dan Ariel milik badan antariksa Eropa. Dua teleskop itu akan diluncurkan pada dekade 2020 mendatang. [ABC]
Baca Juga: Pimpinan NASA Keukeuh Kategorikan Pluto Sebagai Planet