Top Tekno 11 September: Tak Dibelikan Pulsa untuk PUBG, Anak Bunuh Ayah

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 11 September 2019 | 21:20 WIB
Top Tekno 11 September: Tak Dibelikan Pulsa untuk PUBG, Anak Bunuh Ayah
Warga bermain game Player Unknown's Battle Grounds (PUBG) melalui telepon pintar di Jakarta, Rabu (19/6). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang lelaki 25 tahun di India nekat membunuh ayahnya sendiri karena tak dibelikan kuota internet untuk bermain game PUBG Mobile, demikian diwartakan India Times pekan ini.

Hubungan ayah dan anak ini memang belakangan tidak akur, terutama sejak Raghuveer Kumbar - nama pemuda itu - keranjingan bermain game PUBG Mobile.

Kisah pembunuhan sadis gara-gara PUBG Mobile itu merupakan satu dari lima berita top tekno pada 11 September 2019. Berikut daftar lengkapnya:

1. Tak Dibelikan Kuota untuk Main PUBG Mobile, Pria Ini Nekat Bunuh Ayahnya

Baca Juga: BJ Habibie Wafat Sebelum Lihat Pesawat R80 Terbang

Ilustrasi PUBG.  (Foto: PUBG Mobile)
Ilustrasi PUBG. (Foto: PUBG Mobile)

Kecanduan bermain PUBG mobile menyebabkan kejadian tak terduga baru-baru ini, seperti pemuda asal India ini yang sampai nekat bunuh ayahnya. 

Diwartakan India Times, Raghuveer Kumbar, pria 25 tahun asal Belagavi, India nekat membunuh ayahnya, Shankrappa Kumbar karena pertikaian terkait game PUBG Mobile.

Baca selengkapnya

2. Samsung Galaxy A50s Meluncur, Unggul di Sektor Kamera

Dua dara sedang berfoto menggunakan ponsel Samsung Galaxy A50s di Jakarta, Rabu (11/9/2019). [Suara.com/Tivan Rahmat]
Dua dara sedang berfoto menggunakan ponsel Samsung Galaxy A50s di Jakarta, Rabu (11/9/2019). [Suara.com/Tivan Rahmat]

Samsung Electronics Indonesia, pada Rabu (11/9/2019), meluncurkan jagoan terbarunya Samsung Galaxy A50s di Jakarta. Gawai baru itu disediakan untuk anak-anak muda yang gemar membuat konten-konten video atau foto.

Baca Juga: Kecanduan Main PUBG, Remaja di India Terserang Stroke

Baca selengkapnya

3. BJ Habibie Wafat Sebelum Lihat Pesawat R80 Terbang

Miniatur pesawat R80 yang dikembangkan oleh Regio Aviasi Industri, perusahaan milik mantan Presiden BJ Habibie dan putranya, Ilham Habibie. [Suara.com/Aditya Gema Pratomo]
Miniatur pesawat R80 yang dikembangkan oleh Regio Aviasi Industri, perusahaan milik mantan Presiden BJ Habibie dan putranya, Ilham Habibie. [Suara.com/Aditya Gema Pratomo]

BJ Habibie wafat pada usia 83 tahun di Jakarta, Rabu (11/9/2019) dan sayangnya ia tutup usia sebelum melihat pesawat R80, salah satu buah pemikirannya, mengudara.

"R80 yang merupakan buatan anak didik saya akan terbang tiga tahun lagi," kata Habibie pada September 2014 silam seperti dilansir kantor berita Antara.

Baca selengkapnya

4. Blokir Internet di Seluruh Papua Barat Dicabut, Jayapura Masih Dibatasi

Warga menyaksikan bangunan yang terbakar saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis (29/8). ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Warga menyaksikan bangunan yang terbakar saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis (29/8). ANTARA FOTO/Indrayadi TH

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pada Rabu (11/9/2019), akhirnya mencabut blokir internet di seluruh Papua Barat, sementara di Papua, ibu kota Jayapura belum bisa menikmati kembali akses internet.

"Sehubungan dengan situasi dan kondisi keamanan di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat sudah kondusif, Pemerintah membuka kembali seluruh layanan data yang diselenggarakan oleh operator seluler di 13 kabupaten/kota di provinsi tersebut, pada Rabu pukul 16.00 WIT," demikian bunyi pernyataan Kominfo.

Baca selengkapnya

5. Kominfo Belum Berencana Blokir Akun Twitter Pengacara HAM Veronica Koman

Akun Twitter pembela HAM Veronica Koman yang diakses di Jakarta, Rabu (11/9/2019). [Suara.com/Twitter]
Akun Twitter pembela HAM Veronica Koman yang diakses di Jakarta, Rabu (11/9/2019). [Suara.com/Twitter]

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan belum berencana memblokir akun Twitter Veronica Koman, pengacara hak asasi manusia yang aktif membela orang Papua tetapi dijadikan tersangka oleh pemerintah dalam kasus ujaran kebencian dan penyebaran berita hoaks.

"Belum ada (rencana pemblokiran). Nanti itu tergantung kepada penyidik. Karena itu bagian daripada strategi penyidik," Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI