Suara.com - Fresh Graduate atau mahasiswa yang baru saja lulus kuliah biasanya rajin mencari lowongan pekerjaan dari berbagai sumber. Perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan tersebut umumnya meminta pelamar untuk mengirim CV ke alamat email yang tertera atau pada kasus tertentu, pelamar dapat menghubungi pihak HRD secara langsung.
Saat menghubungi pihak HRD pun seharusnya menggunakan bahasa yang sopan dan santun, mengingat pengirim pesan adalah pihak yang membutuhkan pekerjaan. Baru-baru ini, beredar foto tangkapan layar yang berisi pesan antara seorang fresh graduate dengan HRD yang berkecimpung dalam bisnis penjualan mobil yang menarik perhatian warganet.
Pasalnya, bahasa yang digunakan fresh graduate tersebut dinilai sangat tidak sopan. Dibagikan lewat akun @hrdbacot pada 9 September, fresh graduate tersebut diketahui bernama Rina memulai interaksi dengan huruf "P" yang biasa digunakan dalam aplikasi perpesanan instan BBM.
Awalnya, HRD tersebut menanggapinya dengan sabar. Namun, sejak awal perkenalan dirinya, bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi.
Baca Juga: Kominfo Luncurkan Simonas, Platform Online untuk Pencari Kerja
"Gue Rina. Gue baru lulus kuliah, gue mau coba kerjaan loker marketing mobil," tulis Rina.
"Oh Rina, iya boleh bisa kirim CV dan lamaran ke (alamat email)," jawab HRD yang tak diketahui identitasnya.
Setelahnya, Rina pun bertanya mengenai gaji. HRD tersebut pun menjawab hanya mendapat uang jalan sebesar Rp 2 juta tetapi pendapatannya bisa bertambah hingga Rp 10 juta jika bisa menjual mobil dalam jumlah banyak. Melihat angka Rp 2 juta yang diberikan HRD, Rina pun protes karena nominal tersebut terlalu kecil.
"Kok murah sekali ya, padahal gue kuliah. Biaya hidup di Jakarta lebih dari 10 juta," sahut Rina.
Sang HRD pun menjelaskan kembali mekanisme penjualan dan angka pendapatan yang akan dihasilkannya jika berhasil menjual mobil dalam jumlah tertentu. Namun, Rina justru merasa dimarahi dan berakhir enggan untuk melamar pekerjaan.
Baca Juga: Kemnaker dan Huawei Latih Pencari Kerja Bidang Telekomunikasi
"Lho kok bapaknya ngegas. Gue kan cuman ngomong sebenarnya. Ogah, nggak jadi gue daftar," tulis Rina.