Suara.com - Senin (9/9/2019) menjadi hari pertama diberlakukannya perluasan aturan ganjil-genap oleh Pemerintah DKI Jakarta. Menariknya, Unit Lalu Lintas Kepolisian Sektor Metro Matraman, Jakarta Timur, mengatakan mayoritas pelanggar aturan ganjil-genap di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, pada Senin (9/9/2019), tertipu Google Maps.
"Ya kebanyakan dia (pelanggar) juga berpatokan sama Google. Tapi tidak dijelaskan dalam Google bahwa jalur-jalur yang dia lalui merupakan perluasan ganjil-genap," kata Kanit Lantas Polsek Metro Matraman, AKP Dwi Hari Setianto, di Jakarta, seperti dilansir Antara.
Selain itu, berikut empat berita tekno menarik lainnya yang menemani aktivitas Anda di pagi ini, Selasa (10/9/2019) hasil kumpulan Suara.com:
1. Mayoritas Pelanggar Ganjil-genap di Pramuka Tertipu Google Maps
Baca Juga: Keganasan Topan Lingling Picu Kemarahan Kim Jong Un
Unit Lalu Lintas Kepolisian Sektor Metro Matraman, Jakarta Timur, mengatakan mayoritas pelanggar aturan ganjil-genap di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, pada Senin (9/9/2019), tertipu Google Maps.
Seperti diwartakan sebelumnya, pada 9 September Pemerintah DKI Jakarta secara resmi memberlakukan perluasan ganjil-genap. Salah satu jalan yang terkena perluasan itu adalah Jalan Pramuka di Jakarta Timur.
"Ya kebanyakan dia (pelanggar) juga berpatokan sama Google. Tapi tidak dijelaskan dalam Google bahwa jalur-jalur yang dia lalui merupakan perluasan ganjil-genap," kata Kanit Lantas Polsek Metro Matraman, AKP Dwi Hari Setianto, di Jakarta, seperti dilansir Antara.
Jalan Pramuka merupakan salah satu dari 16 ruas jalan yang terdampak perluasan kebijakan ganjil genap berdasarkan Pergub Nomor 88 Tahun 2019 tentang pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil-genap.
2. Malaysia Ciptakan Hujan Buatan untuk Usir Kabut Asap Indonesia
Malaysia berencana menciptakan hujan buatan untuk melawan kabut asap hasil kebakaran hutan dari wilayah Indonesia, demikian dilaporkan kantor berita AFP, Senin (9/9/2019).
Baca Juga: Dilarang Pakai Google Maps, Huawei Segera Luncurkan Aplikasi Peta Sendiri
Sebagian wilayah Sarawak di Kalimantan telah diselimut kabut asap dalam beberapa hari terakhir. Indeks polusi udara di beberapa tempat di kawasan itu disebut telah mencapai level "sangat tidak sehat".