Suara.com - Sebuah informasi tercuat dari Google yang mengatakan bahwa Huawei tidak akan bisa melisensikan versi layanan Google Play Android untuk lini Mate 30 mendatang. Artinya, perangkat anyar Huawei harus beralih ke sistem operasi lain.
Seperti diketahui, Huawei telah memperkenalkan HarmonyOS pada Agustus lalu, perusahaan asal China itu mengatakan bahwa tidak akan menggunakannya pada telepon kelas atas.
Opsi yang memungkinkan di sini termasuk versi open-source Android, mirip dengan versi "bercabang" yang digunakan oleh Amazon untuk tablet Fire-nya. Perusahaan dapat beralih ke sistem operasi berpengalaman lainnya seperti Sailfish.
Sayang, kabarnya fitur keamanan sistem operasi tersebut lima tahun di belakang versi layanan Google Play Android. Sailfish berasal dari MeeGo OS berbasis gesture yang digunakan pada Nokia N9 pada 2011.
Baca Juga: Segera Meluncur, Huawei Mate 30 Tak Dibekali YouTube dan Google Play Store
Larangan AS terhadap Huawei juga berarti bahwa seri Mate 30 tidak akan dapat menggunakan aplikasi inti Android Google termasuk Google Maps, Gmail, YouTube, Play Store dan banyak lagi.
Salah satu pengganti yang mungkin untuk Gmail adalah ProtonMail. Menurut posting blog ProtonMail (via Bloomberg), Huawei sedang dalam pembicaraan dengan ProtonMail untuk memasukkan layanan email terenkripsi pada versi teleponnya yang akan datang.
Aplikasi email bisa datang pra-instal atau ditawarkan di dalam etalase aplikasi AppGallery Huawei. Pembicaraan tersebut dikonfirmasi oleh Andy Yen, kepala eksekutif ProtonMail dilansir dari Metro.
Namun, Yen tidak mengatakan apakah perusahaan telah memutuskan untuk mengizinkan Huawei menggunakan aplikasi tersebut.
ProtonMail didirikan di Swiss (secara historis netral), ProtonMail tidak dilarang menjadi pemasok Huawei.
Baca Juga: Catat Tanggal Peluncuran Huawei Mate 30
ProtonMail saat ini ditawarkan kepada pengguna iOS dan Android, dan versi tersedia di internet untuk desktop dan PC. Ini fitur enkripsi end-to-end yang berarti bahwa perusahaan tidak dapat membaca posting yang Anda kirim atau terima.
Situs web perusahaan juga mempromosikan keamanan fisik infrastrukturnya dengan mencatat bahwa digadang sebagai berada di pusat data paling aman di Eropa, di bawah 1.000 meter batuan padat.
Dalam posting blognya, ProtonMail mengatakan bahwa Google tidak menghormati privasi pengguna dan aplikasi gratis seperti Gmail menghasilkan banyak uang bagi perusahaan dengan menjual data pengguna ke pengiklan. Selain itu, blog menyebut contoh Play Store dan Apple App Store dari monopoli distribusi.
Jadi, meskipun perlu memiliki daftar di kedua toko untuk menjangkau pengguna Android dan iOS terbanyak, ProtonMail mencari alternatif untuk distribusi aplikasi emailnya termasuk Samsung Galaxy Store, Amazon App store, dan Huawei AppGallery.
ProtonMail saat ini memiliki 17 juta pengguna di seluruh dunia dan sementara CEO perusahaan mengatakan bahwa ia akan menyambut baik kesempatan untuk memperluas pemirsa aplikasi.
Menurut analis Bloomberg Intelligence Charles Shum, tanpa versi Google Play layanan Android pada ponselnya, Huawei dapat melihat penjualan handset di luar China berkurang setengahnya dalam 12 bulan ke depan.