Suara.com - Setelah melewati masa uji coba sejak Agustus tahun lalu, Facebook akhirnya resmi meluncurkan fitur kencan online yang digadang-gadang bakal menjadi pesaing Tinder.
Sesuai dengan rumor yang beredar sebelumnya, fitur ini memungkinkan pemilik akun Facebook untuk mengintegrasikan akunnya dengan fitur kencan online yang dinamai Facebook Dating.
"Di akhir tahun, kami akan memungkinkan pengguna untuk menambahkan Facebook dan Instagram Stories ke profil kencan online," kata Nathan Sharp, Product Manager Facebook Dating, dalam blog resmi Facebook.
Bahkan, pengguna juga bisa menghubungkan postingan Instagram ke profil kencan online dan menambahkan pengikut ke dalam daftar 'gebetan rahasia' alias Secret Crush.
Baca Juga: Pemerintah China Akan Bikin Mata Uang Digital, Saingi Facebook
Bila dibandingkan dengan Facebook, aplikasi Facebook Dating punya fungsi yang cukup berbeda karena didesain untik mencari pasangan. Selain itu, profil di Dating juga bakal terpisah dari akun utama.
Dengan demikian, pengguna memiliki pilihan untuk membuat akun tersebut atau tidak. Jika tidak ingin membuatnya, maka pengguna Facebook Dating tidak akan menemukan nama mereka yang tidak menggunakan. Kecuali pengguna Facebook Dating memakai fitur Secret Crush yang berfungsi untuk menyatakan perasaannya kepada teman Facebook dan Instagram.
Namun jika pengguna memutuskan untuk membuat Facebook Dating dan mengisi profil akun tersebut, Facebook akan mencari dan merekomendasikan pasangan yang diperkirakan akan cocok dengan pengguna.
Sedangkan indeks kecocokan dilihat berdasarkan preferensi, ketertarikan, dan berbagai aktivitas yang dilakukan di Facebook. Intinya, pencarian dilandasi ketertarikan yang sama dengan pasangan.
Untuk sementara Fitur ini sudah bisa digunakan di Amerika Serikat, Brasil, Kanada, Chile, Kolombia, Ekuador, Guyana, Laos, Malaysia, Meksiko, Paraguay, Peru, Filipina, Singapura, Suriname, Thailand, Uruguay, dan Vietnam.
Baca Juga: Cara Menonaktifkan Fitur Pengenal Wajah di Facebook
Selain itu, fitur ini bakal tersedia di Eropa pada awal 2020. Namun untuk Indonesia, informasinya masih belum diketahui.