Suara.com - Monster Loch Ness, salah satu misteri paling terkenal di dunia, diduga cuma seekor belut raksasa, demikian dikatakan para ilmuwan Kamis (5/9/2019) yang telah meneliti DNA dalam air danau Skotlandia tempat mahluk itu pernah terekam kamera.
Hasil penelitian itu juga membantah rumor bahwa monster itu sebenarnya adalah dinosaurus yang lolos dari kepunahan.
Neil Gemmell, pakar genetika dari Universitas Otago, Selandia Baru, yang memimpin studi itu, mengatakan alih-alih menemukan DNA dinosaurus, mereka mendapati banyak DNA belut dalam danau itu.
"Belut sangat banyak dalam sistem danau itu - di setiap lokasi pengambilan sampe selalu ditemukan banyak belut dan jumlahnya yang besar cukup mengejutkan," kata Gemmell.
Baca Juga: Pemburu Nessie Temukan "Bangkai Monster" di Danau Loch Ness
"Kami tak bisa menafikan kemungkinan bahwa ada belut raksasa di danau Loch Ness, tetapi kami belum tahu apakah sampel (DNA) yang kami ambil berasal dari belut raksasa atau dari belut biasa," imbuh dia.
Ia juga menekankan bahwa belum ada laporan penemuan belut raksasa di danau tersebut.
Dalam studi itu Gemmell dkk mengambil apa yang disebut environmental DNA (eDNA) di danau tersebut pada Juni 2018 lalu. Dalam studi-studi kehidupan air, penggunaan eDNA sudah lazim.
EDNA biasanya berasal dari kulit, bulu, dan kotoran binatang air. DNA ini kemudian diambil, dianalisis, dan dimanfaatkan untuk menentukan binatang apa saja yang hidup dalam lingkungan tersebut.
Legenda monster Loch Ness pertama kali tercatat dalam kisah biarawan Irlandia, Santo Columba. Ia disebut telah membasmi monster di Sungai Ness pada abad ke-6.
Baca Juga: Google Ikut Berburu Monster Loch Ness
Nessie, demikian monster itu disebut, pernah tertangkap kamera seorang ahli bedah pada 1934. Dalam foto itu terlihat bayangan leher panjang dari dalam air.