Suara.com - Timnas Indonesia kembali berjumpa dengan Malaysia dalam laga penuh gengsi di lapangan sepak bola, Kamis (5/9/2019) malam. Kali ini, tim Garuda akan menjamu Harimau Malaya di pertandingan perdana kualifikasi Piala Dunia 2022 untuk Grup G Zona Asia, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Yang menarik, jika biasanya laga klasik melawan negeri jiran ini sudah heboh sejak jauh hari dan memuncak pada hari-H, terutama di media sosial, kali ini tidak begitu terasa. Buktinya, di Twitter yang biasanya tergolong ramai dengan berbagai hashtag alias tagar (tanda pagar), hingga Kamis sore jelang pukul 15.00 WIB masih belum terlihat indikasi itu.
Biasanya, tagar yang paling rajin masuk trending topic Twitter --bahkan kadang menjadi trending dunia-- terkait ini adalah #TimnasDay. Tagar ini lazim dipakai dan diviralkan, kapan pun timnas Indonesia menjalani pertandingan resmi, apalagi laga penting dan kental suasana persaingan seperti Indonesia vs Malaysia hari ini.
Tidak saja belum masuk dalam 10 trending topic (TT) Twitter, ketika diklik lebih jauh, bahkan dalam 16 TT Twitter Indonesia hingga sekitar pukul 14.53 WIB pun, belum ada tagar terkait laga timnas ini. Tidak ada #TimnasDay, tidak pula tagar lain macam #TimnasIndonesia, #IndonesiaVsMalaysia atau #IDNvsMAL. Begitu juga dengan tagar-tagar ikutan lain yang kadang muncul macam #DukungTimnas atau #AyoGaruda.
Baca Juga: Otavio Dutra Doakan Timnas Indonesia Raih Kemenangan atas Malaysia
Apakah itu artinya netizen Indonesia, khususnya lagi suporter timnas, tidak begitu antusias menyimak atau memberi dukungan bagi laga ini? Entahlah. Namun yang jelas, dukungan langsung penonton di SUGBK bisa dipastikan cukup maksimal, karena hingga menjelang Kamis tengah hari saja, dilaporkan puluhan ribu tiket sudah ludes terjual.
Sejalan dengan itu, sebagaimana laga timnas Indonesia biasanya di SUGBK, apalagi menghadapi Malaysia yang notabene terlibat banyak isu kontroversial dengan Indonesia dan diprediksi menghadirkan suasana panas, personel keamanan berjumlah masif pun sudah disiapkan. Jumlahnya kali ini dikabarkan mencapai belasan ribu personel gabungan.