Heboh Aplikasi Kontool dan 4 Berita Top Tekno 3 September

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 04 September 2019 | 06:45 WIB
Heboh Aplikasi Kontool dan 4 Berita Top Tekno 3 September
Situs resmi dari aplikasi Kontool. (Kontool.de)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aplikasi Kontool asal Jerman sedang mencuri perhatian warganet Indonesia dalam beberapa terakhir. Bergerak di bidang teknologi keuangan, nama aplikasi itu mencuri perhatian tentu saja karena namanya yang mirip dengan sebutan penis dalam bahasa sehari-hari.

Perhatian dari netizen Indonesia yang terkenal kreatif dicurahkan ke berbagai media sosial resmi Kontool. Isinya, harus diakui, penuh canda dan bisa dengan mudah memaksa pembaca tertawa - atau setidaknya susah payah menahan senyum.

Kabar tentang komentar warganet terhadap aplikasi Kontool ini merupakan satu dari lima berita top tekno Suara.com pada Selasa (3/9/2019). Berikut daftar lengkapnya:

1. Duh! Tanggapan Warganet Indonesia Heboh Aplikasi Kontool Bikin Tepok Jidat

Baca Juga: Mulai 4 September Blokir Internet di Papua Diturunkan ke Level Kabupaten

Aplikasi buatan Jerman, Kontool. [Kontool.de]
Aplikasi buatan Jerman, Kontool. [Kontool.de]

Pengguna media sosial di Indonesia kerap membuat heboh akun milik negara lain hanya karena menampilkan kata yang terdengar mirip dalam penggunaan bahasa Indonesia. Salah satunya seperti fanpage akun aplikasi Kontool buatan Jerman yang diserbu warganet Indonesia.

Salah satu unggahan milik akun Facebook aplikasi Kontool viral dan mendapatkan lebih dari 7.000 Like dan ribuan komentar dari warganet. Akun tersebut diserbu warganet karena memiliki nama aplikasi yang diasosiasikan dengan alat kelamin lelaki oleh warganet.

Baca selengkapnya

2. Selain Kontool, 7 Nama Perusahaan Ini Juga Bikin Warganet Indonesia Ngakak

Situs resmi dari aplikasi Kontool. (Kontool.de)
Situs resmi dari aplikasi Kontool. (Kontool.de)

Kontool nama sebuah aplikasi dan perusahaan yang sedang ramai dibahas warganet Indonesia. Nama perusahaan asal Jerman ini memang unik bagi warganet Indonesia.

Baca Juga: Blokir Internet di Papua Dicabut 5 September, Tapi Ada Syaratnya

Nama perusahaan ini memang berasal dari bahasa Jerman, negara asalnya. Namun jadi unik jika dibaca oleh kita yang berbahasa Indonesia.

Baca selengkapnya

3. Segera Meluncur, Huawei Mate 30 Tak Dibekali YouTube dan Google Play Store

Model mencoba smartphone terbaru Mate 20 Series dari Huawei saat peluncuran perdana di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (19/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Model mencoba smartphone terbaru Mate 20 Series dari Huawei saat peluncuran perdana di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (19/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Huawei Mate 30 dalam waktu dekat tetapi gawai terbaru Huawei itu sayangnya tidak akan datang dengan beberapa aplikasi utama buatan Google seperti YouTube, Gmail, Google Maps, dan Google Play Store.

Menurut CNN, Mate 30 yang akan diluncurkan di Munich, Jerman akan menjadi ponsel pertama Huawei yang diluncurkan sejak perusahaan itu dijejalkan ke dalam daftar hitam Amerika Serikat.

Baca selengkapnya

4. Blokir Internet di Papua Dicabut 5 September, Tapi Ada Syaratnya

Menkopolhukam Wiranto (tengah) bersama para tokoh Papua dan Papua Barat menyampaikan keterangan terkait kondisi keamanan Papua di Jakarta, Jumat (30/8). [Suara.com/Arya Manggala]
Menkopolhukam Wiranto (tengah) bersama para tokoh Papua dan Papua Barat menyampaikan keterangan terkait kondisi keamanan Papua di Jakarta, Jumat (30/8). [Suara.com/Arya Manggala]

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan blokir internet di Papua dan Papua Barat akan dicabut pada 5 September.

Wiranto, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (4/9/2019), mengatakan bahwa blokir internet di Papua dan Papua Barat akan dicabut pada 5 September jika kondisi di dua provinsi paling timur Nusantara itu selama 3 dan 4 September kondusif.

Baca selengkapnya

5. Mulai 4 September Blokir Internet di Papua Diturunkan ke Level Kabupaten

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat jumpa pers di Jakarta, Minggu (14/5/2017). [Suara.com/Aditya Gema Pratomo]
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat jumpa pers di Jakarta, Minggu (14/5/2017). [Suara.com/Aditya Gema Pratomo]

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pemerintah akan menurunkan level blokir internet di Papua dan Papua Barat ke level kabupaten setelah kondisi keamanan di wilayah paling timur Indonesia itu mulai kondusif.

Rudiantara, yang ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/9/2019), mengatakan penurunan level blokir internet dari tingkat provinsi ke kabupaten merupakan skenario yang disiapkan pemerintah setelah Menkopolhukam Wiranto berjanji akan mecabut blokir internet di Papua pada 5 September mendatang.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI