Blokir Internet di Papua Dicabut 5 September, Tapi Ada Syaratnya

Selasa, 03 September 2019 | 16:35 WIB
Blokir Internet di Papua Dicabut 5 September, Tapi Ada Syaratnya
Menkopolhukam Wiranto (tengah) bersama para tokoh Papua dan Papua Barat menyampaikan keterangan terkait kondisi keamanan Papua di Jakarta, Jumat (30/8). [Suara.com/Arya Manggala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan blokir internet di Papua dan Papua Barat akan dicabut pada 5 September.

Wiranto, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (4/9/2019), mengatakan bahwa blokir internet di Papua dan Papua Barat akan dicabut pada 5 September jika kondisi di dua provinsi paling timur Nusantara itu selama 3 dan 4 September kondusif.

Untuk memastikan kondisi keamanan kondusif, Wiranto mengaku berkoordinasi dengan Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BIN yang saat ini berada di Papua.

"Tadi saya sudah koordinasi dengan Panglima TNI, Kapolri dan Kabin. Saya tanya, saya minta, kalau dicabut (pembatasan akses internet) bagaimana?" kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam.

Baca Juga: Rudiantara: Pencabutan Blokir Internet di Papua Dilakukan Bertahap

Dia mengatakan berdasarkan informasi Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BIN, belakangan hoaks sudah berkurang, hasutan hampir tidak ada, kondisi di daerah sudah stabil.

Namun berdasarkan prediksi keamanan, dia mengatakan pemerintah masih membutuhkan waktu untuk memastikan hal tersebut dua hari ke depan.

"Memang tone sudah positif, kondisi daerah sudah stabil. Tapi dari analisis dan prediksi keamanan kita masih mohon waktu sebentar saja. Sekarang kan tanggal 3, kalau tanggal lima masih kondusif kita buka kembali internet," ujar Wiranto.

Dia mengatakan pembatasan akses internet hanya dilakukan sebagian dan sementara. Masyarakat di Papua dan Papua Barat masih bisa mengirimkan pesan singkat SMS dan WhatsApp.

Pembatasan itu, kata dia, merupakan reaksi dari satu kondisi yang membahayakan keamanan nasional, karena banyaknya pihak yang ikut menggunakan kesempatan untuk mengacaukan keadaan dengan internet khususnya media sosial.

Baca Juga: Kadis Kominfo Papua Barat: Blokir Internet Ciptakan Masalah Baru

"Waktu saya masih kapten, dapat kabar dari Papua lama. Kalau sekarang hitungan detik informasi sudah sampai ke publik. Kemarin banyak hoaks, hasutan, tune negatif, sehingga menambah kacau keadaan. Maka sesuai undang-undang, kami memohon maaf sebagian daerah internet kita lemotkan dulu," tutup Wiranto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI