Pembukaan Pemblokiran Internet di Papua Masih Wacana

Selasa, 03 September 2019 | 08:21 WIB
Pembukaan Pemblokiran Internet di Papua Masih Wacana
Ilustrasi internet (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah hampir dua pekan tanpa internet, masyarakat di Papua dan Papua Barat sepertinya akan bisa kembali berselancar di dunia maya.

Pasalnya, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang dibantu operator seluler tengah merencanakan untuk mengakhiri pemblokiran akses internet di ujung timur Nusantara.

Suasana di Jayapura usai aksi unjuk rasa, Papua, Jumat (30/8). [ANTARA FOTO/Gusti Tanat]
Suasana di Jayapura usai aksi unjuk rasa, Papua, Jumat (30/8). [ANTARA FOTO/Gusti Tanat]

Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu menjelaskan, pemblokiran internet di Papua menjadi agenda pembahasan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dalam rapat internal yang berlangsung pada Senin (2/9/2019).

"Menteri memimpin rapat dengan para operator seluler, Telkomsel, Telkom, XL, dan Indosat untuk membahas pembukaan pemblokiran (internet). Di sana juga ada perwakilan dari aparat keamanan," kata Ferdinandus.

Baca Juga: Kadis Kominfo Papua Barat: Blokir Internet Ciptakan Masalah Baru

Dari rapat terbatas tersebut, Ferdinandus menyampaikan bahwa sudah ada wacana untuk mengakhiri pemblokiran akses internet di Papua yang akan dilakukan secara bertahap, tergantung dengan situasi dan kondisi di lapangan.

"Jadi, tergantung kondusifitas dan stabilitas di wilayah kota atau kabupaten tersebut. Dan, penilaian ini dikoordinasikan Menkominfo dengan penegak hukum dan pihak keamanan," imbuhnya.

Sayangnya, pria yang akrab disapa Nando ini belum bisa mengungkap waktu pembukaan kembali akses internet di Bumi Cenderawasih.

Artinya, hingga kini masyarakat di Papua dan Papua Barat hanya bisa memanfaatkan layanan SMS dan telepon saja.

Baca Juga: Layanan Internet di Papua Barat Berangsur Pulih, Tapi ...

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI