Suara.com - Seorang asisten robot baru-baru ini kembali ke Bumi setelah menghabiskan lebih dari setahun di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
CIMON (dilafalkan "Simon" dan kependekan dari perusahaan crew Interactive Mobile) kembali dengan kargo lain di pesawat ruang angkasa SpaceS CRS-18 minggu lalu.
CIMON dikembangkan oleh Airbus dan IBM bekerja sama dengan badan antariksa DLR Jerman. Robot ini pada dasarnya adalah komputer terapung canggih dan fitur wajah yang hanya ditarik pada monitor untuk mendorong komunikasi yang lebih realistis.
Digambarkan oleh anggota tim Airbus sebagai "sejenis otak terbang," perangkat yang bertenaga AI dirancang untuk berinteraksi dengan para astronot sambil berperilaku seperti anggota kru biasa.
Baca Juga: Berkat Kecerdasan Buatan, Mona Lisa Dihidupkan Kembali
"CIMON membuat pekerjaan lebih mudah bagi para astronot ketika melakukan tugas rutin sehari-hari," kata Airbus tentang robot ini.
Robot ini dapat meningkatkan efisiensi, memfasilitasi keberhasilan misi, dan meningkatkan keamanan, karena juga dapat berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk teknis masalah.
Penempatan robot baru-baru ini terkenal karena menjadi bentuk pertama dari AI (Artificial Intelligence/kecerdasan buatan) di ISS.
"CIMON adalah demonstrasi teknologi yang sepenuhnya memenuhi harapan kami," ujar Christian Karrasch, Manajer Proyek CIMON di German Aerospace Center dalam rilisnya seperti dilansir Digital Trend.
Karrasch menambahkan bahwa asisten robot menunjukkan selama pengujian ia dapat berinteraksi dengan astronot dan mengenali wajah mereka, serta menemukan caranya sendiri melalui stasiun ruang angkasa yang luas menggunakan 12 kipas internal untuk terbang dalam kondisi gayaberat mikro.
Baca Juga: Kembangkan Kecerdasan Buatan, Apple Bajak Pakar AI Google Lagi
"Dengan CIMON, kami dapat meletakkan dasar untuk sistem bantuan manusia di ruang angkasa untuk mendukung para astronot dalam tugas mereka dan mungkin di masa depan, untuk mengambil alih beberapa pekerjaan mereka," kata manajer proyek.