Kominfo Bantah Presiden Akan ke Papua untuk Resmikan Palapa Ring

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 30 Agustus 2019 | 18:39 WIB
Kominfo Bantah Presiden Akan ke Papua untuk Resmikan Palapa Ring
Plt. Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu di kantor Kominfo, Jakarta, Jumat (2/8/2019). [Suara.com/Tivan Rahmat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membantah informasi yang mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan meresmikan proyek Palapa Ring Timur di Papua pada 5 September mendatang.

Plt Kepala Biro Humas Kominfo Ferdinandus Setu, ketika dihubungi Suara.com di Jakarta, Jumat (30/8/2019), mengatakan belum mendengar informasi tersebut.

"Belum ada kabar," kata Nando, sapaan Ferdinandus, ketika dikonfirmasi via pesan singkat.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa proyek Palapa Ring Timur memang sudah rampung sejak dua pekan lalu. Meski demikian sampai saat ini, proyek sambungan internet via kabel serat optik itu masih dalam proses integrasi dan stabilisasi dengan Palapa Ring Tengah dan Barat.

Baca Juga: Masih Blokir Internet, Jokowi Akan Resmikan Palapa Ring Papua Pekan Depan

"Sekarang tinggal proses stabilisasi saja," tegas Nando.

Sebelumnya diwartakan bahwa Presiden Jokowi akan mendarat di Papua pada 5 September untuk meresmikan proyek Palapa Ring Timur. Kabar itu disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jayawijaya, Isak Sawaki di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Jumat.

"Rencana tanggal 5 September 2019 Presiden akan meresmikan Palapa Ring Timur atau yang dikenal dengan tol awan di wilayah Timur di Agats," ujar Isak seperti dilansir kantor berita Antara.

Kabar peresmian Palapa Ring Timur ini unik karena akses internet di Papua sendiri masih diblokir. Pemblokiran dilakukan Kominfo sejak 21 Agustus lalu dan belum ada tanda-tandan akan dicabut.

Kondisi keamanan di Papua hingga kini masih bergejolak setelah terjadinya gelombang demonstrasi anarkistis di sejumlah daerah di pulau paling Timur Nusantara itu. Demonstrasi dipicu oleh umpatan rasisme dan perlakuan kasar aparat terhadap sejumlah mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang pada pertengahan Agustus lalu.

Baca Juga: Palapa Ring Khusus Kalimantan Akan Dibangun untuk Layani Ibu Kota Baru

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI