5 Berita Top Tekno: Dari Negara Miskin, Gojek Tak Cocok untuk Malaysia

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 24 Agustus 2019 | 06:25 WIB
5 Berita Top Tekno: Dari Negara Miskin, Gojek Tak Cocok untuk Malaysia
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpidato dalam acara yang digelar Gojek di Ancol, Jakarta Utara, Kamis malam (11/4/2019). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rencana Pemerintah Malaysia untuk memberi izin operasi Gojek rupanya ditentang oleh sebagian pihak, termasuk di antaranya perusahaan taksi Big Blue Taxi Services.

Pendiri Big Blue Taxi Services, Shamsubahrin Ismail, menolak masuknya Gojek ke Malaysia karena menilai transportasi roda dua adalah kemunduran bagi rakyat Malaysia.

Ia mengatakan Gojek menjadi sebuah startup yang sukses karena Indonesia, tempat startup itu berasal, adalah negara yang lebih miskin dari Malaysia.

"Gojek berhasil di Indonesia karena angka kemiskinan mereka sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia," kata Shamsubahrin.

Baca Juga: Mahathir Mohamad Bela Gojek di Malaysia

"Juga budaya mereka berbeda. Di Indonesia, perempuan bisa memeluk pengemudi, tetapi bagaimana di Malaysia? Apakah kita ingin perempuan-perempuan kita memeluk ojek?" imbuh dia.

Kabar tentang penolakan Gojek di Malaysia ini adalah satu dari lima berita di kanal Tekno Suara.com yang paling banyak mencuri perhatian pada Jumat (23/8/2019). Berikut adalah daftar lengkapnya:

1. Tolak Gojek, Bos Taksi Malaysia: Indonesia Negara Miskin

Presmian logo, jaket serta helm baru di Jogja Expo Center (3/8/19). (Mobimoto.com/Cesar Uji tawakal)
Presmian logo, jaket serta helm baru di Jogja Expo Center (3/8/19). (Mobimoto.com/Cesar Uji tawakal)

Rencana Malaysia untuk mengizinkan Gojek beroperasi di negara tersebut rupanya disambut kurang antusias oleh publik. Bahkan salah satu pengusaha taksi mengancam akan menggelar demonstrasi.

Sebelumnya diwartakan kabinet Malaysia sudah setuju untuk memberi izin operasi Gojek. Persetujuan itu diumumkan oleh Menteri Pemuda dan Olahrga Syed Saddiq tengah pekan ini.

Baca Juga: Tolak Gojek, Bos Taksi Malaysia: Indonesia Negara Miskin

Baca selengkapnya

2. Blokir Internet di Papua Belum Berakhir, Kominfo: Pakai SMS Saja

Sejumlah pemuda dan mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme dan Militerisme melakukan aksi di depan Istana Merdeka,Jakarta, Kamis (22/8). [Suara.com/Arya Manggala]
Sejumlah pemuda dan mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme dan Militerisme melakukan aksi di depan Istana Merdeka,Jakarta, Kamis (22/8). [Suara.com/Arya Manggala]

Blokir internet di Papua dan Papua Barat masih berlanjut hingga Jumat (23/8/2019), dengan demikian genap dua hari sudah warga di ujung timur Indonesia tidak bisa mengakses internet.

Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu dalam keterangan resminya di Jakarta mengatakan bahwa penduduk Papua, karena internetnya diblokir, bisa berkomunikasi dengan telepon serta SMS.

Baca selengkapnya

3. BMKG: Gempa Bogor Dipicu Aktivitas Sesar Citarik

Ilustrasi gempa bumi. [Antara]
Ilustrasi gempa bumi. [Antara]

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho mengatakan gempa tektonik Magnitudo 4,0 yang terjadi di Kabupaten Bogor pada Jumat (23/8/2019) pukul 11.10 WIB dipicu aktivitas Sesar Citarik.

"Ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Citarik," kata Hendro dalam siaran persnya seperti yang dilansir Antara.

Baca selengkapnya

4. Bocah 13 Tahun Ini Tewas Kesetrum saat Main Game sambil Isi Daya

Ilustrasi bermain game di smartphone. (HiTekno.com/Dinar Surya Oktarini)
Ilustrasi bermain game di smartphone. (HiTekno.com/Dinar Surya Oktarini)

Bagi penggila game online, smartphone dan charger menjadi kebutuhan yang tak boleh ditinggalkan, sama halnya bocah pengguna smartphone ini yang bermain game sambil nge-charge. 

Namun menggunakan smartphone saat mengisi daya dapat menyebabkan konsekuensi yang merugikan dan fatal, seperti bocah lelaki yang meninggal karena tersengat listrik saat sedang bermain game di smartphone miliknya.

Baca selengkapnya

5. Huawei Belum Luncurkan Ponsel Bersistem Harmony OS Tahun Ini

Huawei, pada Jumat (9/8/2019), meluncurkan sistem operasi Harmony OS yang bisa menggantikan Android. [Twitter/Huawei]
Huawei, pada Jumat (9/8/2019), meluncurkan sistem operasi Harmony OS yang bisa menggantikan Android. [Twitter/Huawei]

Huawei mengatakan bahwa pihaknya belum akan meluncurkan ponsel bersistem operasi Harmony OS pada tahun ini dan masih akan bergantung pada Android buatan Google.

"Kami ingin mempertahankan satu standar, satu ekosistem," kata Wakil Presiden Senior Huawei, Vincent Yang, di New York, Amerika Serikat pekan ini.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI