Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMGK) mengungkapkan bahwa kawasan di sekitar Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat telah diguncang 76 gempa selama periode 10 Agustus - 21 Agustus kemarin.
Berdasarkan analisis awal, kuat dugaan bahwa gempa tersebut dipicu oleh sesar aktif di sekitar bara data Gunung Salak. Tetapi masalahnya, sejauh ini belum ada penelitian yang bisa memastikan adanya sesar aktif di area tersebut.
BMKG juga menduga bahwa ada kemungkinan puluhan gempa itu dipicu oleh aktivitas vulkanik Gunung Salak. Tetapi sekali lagi, diperlukan penelitian yang lebih mendalam untuk menentukan rentetan gempa tersebut.
"Terlepas dari faktor penyebab pembangkit gempa swarm, yang pasti rentetan aktivitas gempa yang terjadi saat ini dan sebelumnya sudah cukup menjadi petunjuk bahwa adanya sumber gempa pada klaster sebelah barat daya Gunung Salak," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Baca Juga: Bangkai Titanic Akan Musnah pada 2030
Kisah tentang 76 gempa Bogor itu adalah satu dari lima berita terpopuler teknol Suara.com pada Kamis (22/8/2019). Berikut daftar lengkapnya:
1. Bogor Diguncang 76 Gempa Sejak 10 Agustus: Sesar Aktif atau Gunung Salak?
Kawasan di sekitar Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat telah diguncang 76 gempa selama periode 10 Agustus - 21 Agustus kemarin, demikian diungkap Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMGK). Rentetan gempa itu diperkirakan akan terus berlangsung.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa 76 gempa itu terjadi di sekitar Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.
Baca Juga: Tingkatkan Layanan Purnajual, Aplikasi Oppo Service Diluncurkan
2. Berapa Lama Blokir Internet di Papua? Menkominfo Pun Belum Tahu
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengaku belum tahu kapan blokir internet di Papua dan Papua Barat akan berakhir.
Akses internet di Papua dan Papua Barat diblokir kembali pada Rabu malam (21/8/2019) untuk meredam demonstrasi anarkistis dan kerusahan yang terjadi di beberapa wilayah dalam dua provinsi tersebut.
3. Ribut soal Penguasa Indonesia, Oppo Desak Samsung Buka Data Penjualan
Pertengkaran antara Oppo dan Samsung yang masing-masing mengklaim sebagai penguasa pasar ponsel Indonesia di kuartal kedua 2019 semakin panas saja.
Setelah Samsung membantah klaim Oppo pada pekan ini, giliran merek asal China itu yang menyerang balik. PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto, di Jakarta, Kamis (22/8/2019), meminta Samsung membuka data penjualannya di Tanah Air.
4. WhatsApp Sediakan Dompet Digital di Indonesia, BI: Urus Perizinan Dulu
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan WhatsApp harus mengurus berbagai perizinan yang diperlukan sebelum membuka layanan pembayaran atau dompet digital di Tanah Air.
Seperti diwartakan sebelumnya, WhatsApp sedang berusaha menyediakan layanan dompet digital di Indonesia. Disebutkan bahwa anak usaha Facebook itu akan menggaet Gopay, Ovo, dan Bank Mandiri.
5. Bantah Pemerintah Blokir Internet di Papua, Moeldoko: Cuma Diperlambat
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah pemerintah telah memblokir akses internet di Papua dan Papua Barat. Ia mengatakan yang dilakukan saat ini hanya memperlambat internet dan itu dilakukan sebagai prioritas keamanan nasional.
"Sepanjang itu untuk keamanan nasional itu prioritas. Bukan mematikan tapi ada upaya untuk memperlambat," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/8/2019).