Suara.com - Pertengkaran antara Oppo dan Samsung yang masing-masing mengklaim sebagai penguasa pasar ponsel Indonesia di kuartal kedua 2019 semakin panas saja.
Setelah Samsung membantah klaim Oppo pada pekan ini, giliran merek asal China itu yang menyerang balik. PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto, di Jakarta, Kamis (22/8/2019), meminta Samsung membuka data penjualannya di Tanah Air.
"Data publiknya ada enggak? Data publiknya ada baru kita rilis," kata Aryo.
Yang dimaksud Aryo adalah data dari perusahaan riset Canalys yang dirilis awal bulan ini. Dalam laporan itu disebutkan Oppo menguasai 26 persen pasar ponsel Indonesia, sementara Samsung berada di urutan kedua dengan pangsa pasar 24 persen.
Baca Juga: Terlalu Mahal? Ini 4 Alternatif Selain Samsung Galaxy Note 10 Plus
"Harus ada data publik. Publik harus bisa lihat,” imbuh Aryo.
Samsung sendiri, Rabu (21/8/2019), meragukan hasil riset Canalys. Produsen ponsel terbesar dunia itu mengklaim menguasai separuh pasar ponsel di Tanah Air. Klaim itu diutarakan Samsung mengutip hasil survei perusahaan riset Gfk.
Terkait komentar Samsung yang meragukan kredibilitas Canalys, Aryo punya jawaban sendiri.
“Canalys, dia bukan perusahaan ecek-ecek. Tapi yang jelas kita bisa lihat dari situ bahwa persentase Oppo bisa lebih besar. Saya sih tidak mau ngomong komentari perusahaan lain,” pungkas Aryo.
Baca Juga: Samsung Ragukan Survey yang Klaim Oppo Rajai Pasar Ponsel Indonesia