Suara.com - Samsung Electronics Indonesia menyambut baik regulasi validasi IMEI yang tengah dipersiapkan oleh pemerintah. Pabrikan asal Korea Selatan ini berpendapat, mau seperti apapun hasilnya, aturan tersebut dinilai tidak akan memberikan dampak negatif bagi produsen teknologi asal Korea Selatan ini.
"Kami akan ikut regulasi. Peraturan seperti apapun pada prinsipnya akan kami ikuti dan buat kami tidak ada efek yang negatif," kata Denny Galant, Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia selepas peluncuran Samsung Galaxy Note 10 Series di Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Lebih lanjut lagi, menurut Denny, Samsung sebenarnya lebih menyukai konsumen membeli ponsel legal. Pasalnya, pihaknya bisa memberikan layanan purnajual yang lebih baik.
Sedangkan jika konsumen membeli ponsel ilegal alias black market (BM), mereka hanya bakal menerima servis di luar tanggung jawab Samsung.
Baca Juga: Aturan IMEI Belum Jelas, Kominfo: Lagi Bahas Pajak Ponsel BM dengan Menkeu
"Kita lebih suka bila konsumen menggunakan produk yang resmi, kenapa? Karena kami tahu dan aware isi di dalamnya sudah tersertifikasi dengan operator Indonesia dan Postel. Isinya pun sudah sesuai dengan apa yang kita tujukan untuk pasar Indonesia," imbuhnya.
Di sisi lain, pemerintah memproyeksikan peredaran ponsel BM akan menurun 20 persen seandainya regulasi validasi IMEI sudah diterapkan.
Terkait peluang tersebut, Denny optimis bisa mengisinya dengan berbagai produk andalan Samsung.
"Kalau dibutuhkan pasti kami isi. Maunya kami pakai smartphone Samsung resmi. Di mana ada kebutuhan atau permintaan, pasti Samsung akan penuhi," tandas lelaki berkacamata ini.
Baca Juga: Kominfo Pastikan Aturan IMEI Tak Diteken pada 17 Agustus