Suara.com - Samsung Indonesia mengaku pihaknya meragukan sebuah survei yang menyebutkan bahwa Oppo telah menguasai pasar ponsel Tanah Air di kuartal kedua 2019.
IT & Mobile Business Vice President Samsung Electronics Indonesia, Bernard Ang, di sela-sela peluncuran Galaxy Note 10 di Jakarta, Rabu (21/8/2019) mengklaim mereknya masih yang nomor satu di Nusantara, bukan Oppo atau merek lainnya.
Seperti diwartakan sebelumnya, sebuah survei dari perusahaan riset pasar Canalys menyebutkan bahwa Oppo berhasil mengalahkan Samsung di Indonesia pada triwulan dua 2019. Oppo disebut menguasai 26 pangsa pasar ponsel Indonesia, sementara Samsung turun ke posisi dua dengan pasar 24 persen.
Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant, menilai bahwa hasil survei dari satu lembaga riset tidak bisa diakui sebagai fakta yang ada di lapangan.
Baca Juga: Samsung Galaxy Note 10 Resmi Dijual di Indonesia, Tembus Rp 19 Juta
Denny kemudian mengajukan hasil riset Gfk, yang menyebut bahwa Samsung masih yang paling laris di Indonesia.
"Kami melihat dari survei GfK, mereka sendiri menghitung berdasarkan jumlah pembelian yang terjadi di toko dan GfK itu lembaga independen," papar Denny.
Tidak hanya menggunakan data hasil survei dari perusahaan riset pasar, Denny juga mengatakan bahwa pihak internal juga menghitung jumlah perangkat yang terjual.
Berdasarkan hasil review internal tersebut, Samsung masih memimpin untuk pangsa pasar ponsel premium di Indonesia.
"Berdasarkan data riset dan hasil review device yang terjual, segmen premium masih sangat konsisten. Samsung masih memimpin di market share 66 persen selama 2019 ini," sambung Denny.
Baca Juga: Setelah Kalahkan Samsung, Begini Rencana Oppo di Indonesia
Bahkan, Denny mengklaim pangsa pasar ponsel Samsung hingga Juni 2019 melebihi 50 persen dari total market share di Indonesia.
"Sebanyak 50 persen market share itu betul-betul dari handset yang sampai ke tangan konsumen atau end-user," tegas Denny.
Namun, terlepas dari posisi Samsung di pasar ponsel Indonesia saat ini, Denny mengatakan bahwa pihaknya hanya fokus untuk menawarkan produk yang benar-benar dibutuhkan konsumen lokal.
"Yang paling penting adalah bagaimana kita memenuhi kebutuhan konsumen. Sampai saat ini di segmen premium ponsel, Samsung masih kuat," pungkasnya.