Memanggil Orang Papua Monyet itu Sangat Jahat dan Berbahaya

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 20 Agustus 2019 | 16:00 WIB
Memanggil Orang Papua Monyet itu Sangat Jahat dan Berbahaya
Poster anti rasisme warga Papua. [dok]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Nyata, ada perdebatan bahwa metafora hewan mengungkapkan sebuah arti yang mendalam tentang hierarki. Dalam konsep kuno scala naturae atau rantai keberadaan, manusia berada satu tingkat di atas hewan; hewan lebih tinggi derajatnya dari tumbuhan dan bahan mineral. Kita berada dua tingkat di bawah Tuhan dan para malaikat.

Dalam hierarki ini manusia dianggap mempunyai kekuatan akal dan kendali diri yang unik, sedangkan hewan hanya punya insting yang tidak terkendali. Karena itu, memanggil seseorang sebagai hewan berarti menurunkan mereka ke tingkat keberadaan yang lebih rendah; mereka berada di suatu keadaan yang lebih primitif dan tidak memiliki sifat-sifat manusia.

Seandainya saja metafora dan konsep hierarki tentang manusia dan hewan hanyalah bagian dari keingintahuan belaka dan sudah menjadi sejarah. Sayangnya, banyak bukti bahwa hal-hal ini bertahan sampai sekarang.

Orang-orang dengan sadar untuk menggolongkan orang lain lebih rendah dan lebih primitif dari manusia; ini mengejutkan. Metafora hewan menyingkap kenyataan buas kita.

Baca Juga: Bantah Mau Pulangkan Mahasiswa Papua, Wakil Wali Kota Malang Minta Maaf

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di The Converstation.

The Conversation

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI