Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengumumkan bahwa pembangunan fisik Palapa Ring Timur telah selesai dan dengan demikian proyek Palapa Ring yang disebut-sebut sebagai tol langit pun rampung.
"Palapa Ring Timur sudah selesai konstruksi, sekarang menunggu stabilisasi dan integrasi ke Palapa Ring Barat dan Tengah," kata Rudiantara saat acara Ignite The Nation di Istora Senayan, Minggu (18/8/2019).
Palapa Ring Timur sendiri adalah bagian terakhir dari proyek pembangunan jaringan serat optik di sepanjang Kepulauan Nusantara. Palapa Ring Barat telah selesai digelar pada Maret 2018, sementara Palapa Ring Tengah selesai dibangun pada Desember 2018.
Menurut Rudiantara stabilisasi memakan waktu sekitar 28 hari, diperkirakan pada minggu ketiga September, Palapa Ring Timur selesai 100 persen.
Baca Juga: Palapa Ring, Proyek Tol Langit Jokowi, Rampung Agustus 2019
Palapa Ring Timur meleset dari jadwal semula, selesai sekitar 17 Agustus, akibat kesulitan akses ke lokasi pembangunan, memerlukan helikopter termasuk untuk mengangkut material.
Dari 52 menara yang dibangun di wilayah cakupan Palapa Ring Timur, sekitar 28 menara berlokasi di area yang belum ada jalan.
Proyek bernilai investasi sekitar Rp 5,13 triliun ini, seperti dimuat di laman KPPIP, berupa pembangunan kabel serat optik di seluruh Indonesia, menjangkau 440 kabupaten/kota. Total panjang kabel dalam proyek Palapa Ring sekitar 13.000 kilometer di darat dan laut.
Palapa Ring membentang pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua, juga delapan jaringan penghubung dan satu cincin besar yang mengitari Indonesia di darat dan laut.
Kominfo dan BAKTI membagi sebaran infrastruktur Palapa Ring dalam tiga bagian berdasarkan letak geografis. Paket Barat, yang telah selesai pada Maret 2018, menjangkau wilayah Riau, Kepulauan Riau hingga Pulau Natuna dengan jaringan laut sepanjang 1.730 kilometer dan darat 545 kilometer.
Baca Juga: Proyek Palapa Ring Ditargetkan Rampung September
Paket Tengah untuk Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara, mencakup 1.706 kilometer jaringan laut dan 1.289 jaringan darat. Paket Timur dirancang untuk NTT, Maluku, Papua Barat dan pedalaman Papua, proyek ini akan membentangkan kabel serat optik sepanjang 4.426 kilometer di laut dan 2.542 kilometer di darat. [Antara]