5 Berita Terpopuler Tekno: Huawei Bikin Aplikasi Pesaing Google Maps

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 16 Agustus 2019 | 20:14 WIB
5 Berita Terpopuler Tekno: Huawei Bikin Aplikasi Pesaing Google Maps
Ilustrasi aplikasi Google Maps pada sebuah ponsel pintar. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Huawei dikabarkan akan segera meluncurkan aplikasi peta bernama Map Kit untuk menggantikan Google Maps. Aplikasi peta Huawei itu rencananya meluncur pada Oktober mendatang.

Aplikasi peta anyar itu dikembangkan Huawei sebagai strategi untuk lepas dari ketergantungan terhadap Google. Pemerintah AS pada Mei lalu sudah melarang perusahaan-perusahaan di dalam negeri, termasuk Google, untuk berhubungan dengan Huawei.

Selain aplikasi peta, Huawei sudah meluncurkan sistem operasi Harmony OS untuk menggantikan Android.

Aplikasi peta Huawei ini adalah satu dari lima berita terpopuler di kanal Tekno di Suara.com pada Jumat (16/8/2019). Berikut adalah daftar lengkapnya:

Baca Juga: Ditunda Lagi, Perilisan Huawei Mate X Diundur untuk Kedua Kalinya

1. Dilarang Pakai Google Maps, Huawei Segera Luncurkan Aplikasi Peta Sendiri

Ilustrasi toko atau gerai resmi Huawei. [Shutterstock]
Ilustrasi toko atau gerai resmi Huawei. [Shutterstock]

Huawei mengatakan akan meluncurkan aplikasi peta digital buatannya sendiri pada Oktober mendatang setelah pemerintah Amerika Serikat melarang rakasasa teknologi asal China itu menggunakan Google Maps dalam ponsel-ponsel produksinya.

Diwartakan China Daily pekan ini, aplikasi peta bernama Map Kit itu akan mencakup 150 negara di dunia. Saat ini aplikasi peta tersebut belum dirancang untuk untuk digunakan oleh konsumen.

Baca selengkapnya

2. Bupati Minta Kominfo Blokir Video Seks Vina Garut di Internet

Baca Juga: Tak Berbahasa Inggris, Inilah 5 Game Android Gratis dalam Bahasa Indonesia

Bupati Garut Rudy Gunawan. [Antara/Fery Purnama]
Bupati Garut Rudy Gunawan. [Antara/Fery Purnama]

Bupati Garut Rudy Gunawan meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk segera memblokir video seks Vina Garut yang sedang ramai dibahas publik setelah viral di internet.

"Kami minta segera diblokir biar tidak meluas," kata Bupati Garut saat ditanya wartawan terkait penyebaran video asusila di Garut, Jumat (16/8/2019).

Baca selengkapnya

3. Tak Berbahasa Inggris, Inilah 5 Game Android Gratis dalam Bahasa Indonesia

Ilustrasi main game  [Shutterstock].
Ilustrasi main game [Shutterstock].

Sebagian besar game di Android hanya tersedia dalam bahasa Inggris dan menjadi sedikit lebih sulit untuk dioperasikan karena tidak semua pemain bisa berbahasa Inggris dengan baik. Namun, beberapa game seru kini telah menyediakam pilihan dalam bahasa Indonesia.

Berikut adalah rekomendasi lima game gratis di Android dalam bahasa Indonesia yang telah dihimpun oleh tim tekno Suara.com:

Baca selengkapnya

4. 10 Penampakan Aneh di Google Earth Ini Sempat Bikin Gempar Media Sosial

Ilustrasi Google Earth. [Shutterstock]
Ilustrasi Google Earth. [Shutterstock]

Website Google Earth kini menjadi andalan siapa saja yang ingin mencari tahu sisi lain dari belahan Bumi. Tak jarang, beberapa penampakan aneh malah sering ditemukan saat mengunjungi situs Google Earth. 

Google Earth pada dasarnya menggunakan teknologi yang mampu merekam jalan yang dilewati oleh mobil Google dan satelit, lalu mengunggahnya ke tampilan peta Google.

Baca selengkapnya

5. Pidato di DPR, Jokowi Bahas Masalah Perlindungan Data Pribadi

Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2019 [Dok : DPR]
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2019 [Dok : DPR]

Presiden RI Joko Widodo membacakan pidato kenegaraannya di Gedung DPR, Jakarta, pada Jumat (16/8/2019). Salah satu topik yang mendapatkan sorotan khusus dari Jokowi adalah pentingnya pemerintah untuk memberikan perlindungan data pribadi kepada masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, orang nomor 1 di Indonesia itu mengimbau agar aturan mengenai perlindungan data harus segera dirampungkan. Terlebih di era digital seperti sekarang ini, data pribadi bisa menjadi gerbang pembuka bagi kejahatan siber.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI