3 Fakta tentang Hujan Meteor Perseid

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 14 Agustus 2019 | 19:25 WIB
3 Fakta tentang Hujan Meteor Perseid
Ilustrasi hujan meteor Perseid. [Shutterstock/Hareluya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hujan meteor Leonid misalnya selalu terjadi sekitar November, karena ketika itu Bumi melintasi jalur komet Tempel-Tuttle. Sementara hujan meteor Perseid terjadi setiap Juli - Agustus karena saat itulah Bumi berpapasan dengan lintasan komet Swift-Tuttle.

Dari Bumi, hujan meteor Perseid terlihat berasal dari rasi Perseus di langit bagian utara. Karenanya fenomena ini dinamai hujan meteor Perseid.

Serpihan meteor Perseid bergerak dengan kecepatan 214.365 km/jam dan ukurannya sangat kecil, sekitar butiran pasir. Saat memasuki atsmofer Bumi serpihan itu akan terbakar dan itulah yang terlihat bagai hujan cahaya dari Bumi.

3. Berhayakah bagi Bumi?

Baca Juga: Ini Penampakan Hujan Meteor Perseid 2018 dari Berbagai Tempat

Apakah meteor-meteor Perseid dan induknya komet Swift-Tuttle berpotensi membahayakan Bumi? Sebuah studi awal pernah memprediksi bahwa komet Swift-Tuttle akan menabrak Bumi pada 2126. Tetapi hasil hitungan ulang menunjukkan bahwa peluang itu mustahil terjadi.

Bumi dan komet Swift-Tuttle mencapai jarak terdekat pada 3044. Ketika itu Bumi dan Swift-Tuttle berjarak sekitar 1 juta mil atau setara dengan dua kali jarak Bumi ke Bulan. (Space.com/Smithsonian.com/Langit Selatan)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI