Dara Nasution Minta KPI Fokus Benahi Konten di Media Konvensional

Rabu, 14 Agustus 2019 | 16:28 WIB
Dara Nasution Minta KPI Fokus Benahi Konten di Media Konvensional
Dara Nasution, penggagas petisi tolak awasi Youtube, FB dan Netflix saat bertandang ke KPI. (Suara.com/M Yasir).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dara Nasution, meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) fokus membenahi konten di media konvensional daripada mengurusi media baru seperti YouTube, Facebook, dan Netflix.

Dara menyebut, masih banyak konten-konten tak berkualitas yang mengisi media konvensional di Indonesia. Penggagas petisi online tolak KPI awasi YouTube, Facebook, dan Netflix itu pun mengatakan, alasan dirinya dan banyak warganet beralih menyaksikan hiburan di media baru.

Salah satunya, lantaran media konvensional di Indonesia diisi oleh program yang tak berkualitas alias sampah.

"Masih banyak sekali PR (pekerjaan rumah) untuk menertibkan televisi konvensional kita. Sebagai anak muda, saya dan teman anak muda lainnya tentu berharap TV kita bisa kembali menjadi salah satu pilihan hiburan. Karena, kita selama ini lari ke hiburan Netflix ke hiburan YouTube karena memang enggak ada yang bisa ditonton di TV kita isinya sampah mohon maaf," kata Dara di Kantor KPI, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019).

Baca Juga: KPI Jadi Awasi YouTube dkk atau Tidak? Jawabannya 21 Agustus Nanti

Oleh karena itu, Dara mengaku heran, jika KPI berargumen wacana mengawasi YouTube, Facebook, dan Netflix untuk menjaga karakter bangsa. Sebab, berdasar penilainya masih banyak konten-konten di media konvensional seperti televisi yang diisi dengan konten-konten tak mendidik.

"Kita lihat pada hari ini, televisi kita dipenuhi dengan sinetron azab, acara joget-joget, talk show yang mengeksploitasi kesedihan dengan sensasional. Apakah itu sudah mewakili karakteristik bangsa? Saya kira, tidak," ungkapnya.

"Jadi, tidak jelas apa yang disebut KPI dengan menjaga karakter bangsa jika KPI sendiri belum mampu menjaga karakter bangsa di lembaga lembaga penyiaran konvensional," imbuhnya.

Selian itu, Dara menjelaskan bahwasanya media baru seperti YouTube Facebook dan Netflix, sebenarnya telah dilengkapi fitur parental controls dan content restrictions. Sehingga, sudah ada fitur yang mendukung untuk mengawasi agar konten dewasa tidak bisa diakses oleh anak-anak.

"Kami mendukung KPI untuk melakukan, edukasi kepada masyarakat agar lebih bijaksana dalam menggunakan fitur-fitur ini, dan KPI seharusnya fokus pada media konvensional yang tidak memiliki fitur ini," ujarnya.

Baca Juga: Bikin Netizen Murka, Petisi Tolak Awasi Netflix dan Youtube Dikirim ke KPI

Ilustrasi menyaksikan tayangan Netflix melalui ponsel pintar (Shutterstock).
Ilustrasi menyaksikan tayangan Netflix melalui ponsel pintar (Shutterstock).

Sebelumnya, Dara bersama perwakilan dari change.org dan Remotivi menyerahkan lebih dari 75 ribu petisi menolak KPI awasi YouTube, Facebook, dan Netflix. Petisi tersebut pun langsung diterima oleh Wakil Ketua KPI, Mulyo Hadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI