Warta Tekno Hari Ini: Rentetan Gempa Pantai Selatan - Oppo Kalahkan Samsung

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 13 Agustus 2019 | 19:27 WIB
Warta Tekno Hari Ini: Rentetan Gempa Pantai Selatan - Oppo Kalahkan Samsung
Logo Oppo. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Delapan gempa di area Busur Subduksi Sunda, yang membetang dari Sumatera, Pantai Selatan Jawa, hingga ke Sumba, Nusa Tenggara Timur telah membuat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengamati dengan seksama aktivitas seismik di tiga zona di Nusantara.

Sementara di pasar ponsel pintar datang kabar mengejutkan dari perusahaan riset Canalys: Samsung disebut telah berhasil dijungkalkan oleh Oppo di pasar Indonesia.

Apa hasil analisis BMKG terhadap deretan gempa di dua pekan pertama Agustus itu? Lalu bagaimana Oppo mengalahkan Samsung di Tanah Air?

Simak penjelasan lengkapnya dalam lima berita terheboh kanal Teknologi Suara.com hari ini (13/8/2019):

Baca Juga: Delapan Gempa Signifikan di Busur Subduksi Sunda, BMKG: Menarik Dicermati

1. Delapan Gempa Signifikan di Busur Subduksi Sunda, BMKG: Menarik Dicermati

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (Antara)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (Antara)

Delapan gempa signifikan yang terjadi di Busur Subduksi Sunda di dua pekan pertama Agustus disebut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai fenomena yang "menarik dicermati" dan memantik pertanyaan akan peluang terjadinya gempa besar.

"Rentetan gempa ini sangat menarik dicermati. Seluruh gempa berpusat di Zona Subduksi," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin (12/8/2019).

Baca selengkapnya

2. Oppo Gusur Samsung dari Singgasana Penguasa Ponsel Indonesia

Baca Juga: Cuitan Enggak Jelas, Akun Twitter BMKG Diberondong Komentar Kocak

Ilustrasi jajaran smartphone. (Hitekno.com)
Ilustrasi jajaran smartphone. (Hitekno.com)

Pertama kalinya, Oppo berhasil menggusur posisi Samsung dalam daftar penguasa ponsel di Indonesia per Q2 2019. Temuan ini berdasarkan riset yang dilakukan oleh firma analis pasar Canalys.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI