Pada prosesi penyerahan medali di Azerbaijan, Amnu dan kawan-kawan tersenyum bahagia melihat jerih payah dan hasil latihan intensifnya berbuah manis.
“Sejak terpilih menjadi TOKI, saya berkomitmen untuk memberikan yang terbaik. Tujuan pribadi saya adalah membuktikan kalau Indonesia tidak kalah dari negara lain dalam hal teknologi dan informatika. Walaupun dalam proses pelatihan sempat merasa lelah dan kangen keluarga, tapi sekarang saya sudah lega karena bisa memberikan kado untuk ulang tahun Indonesia, dan bisa kembali berkumpul bersama keluarga,” kata Amnu yang sudah dua kali menyumbangkan medali di ajang IOI, yaitu medali perak pada IOI 2018, dan emas pada IOI 2019 kali ini.
Tantangan terbesar yang dihadapi TOKI adalah rasa gugup karena menghadapi negara-negara lebih maju yang sering dipandang lebih ahli. Tidak mau kalah sebelum bertanding, Amnu, Vincent, Fausta, dan Moses berusaha untuk membulatkan tekad dan memupuk rasa percaya diri. Mereka pun tampil lepas dan tanpa beban.
Panduan dan dukungan yang diberikan oleh tim delegasi juga membuat mereka selalu bersemangat untuk mengikuti tahapan kompetisi dari hari ke hari. Selain meraih medali, mereka juga sempat memperkenalkan budaya Indonesia dengan bermain angklung pada acara Malam Budaya IOI.
Baca Juga: Penemu Password Komputer Tutup Usia
Adi Mulyanto, M.T. (Dosen STEI ITB dan Pembina TOKI) sebagai ketua delegasi dan Brian Marshal (koordinator Ikatan Alumni TOKI) sebagai deputy leader mengaku bangga melihat anak-anak didik yang berhasil membawa nama Indonesia ke kancah internasional.
Dengan umur yang masih muda, mereka yakin para siswa ini dapat menjadi pemimpin dan talenta luar biasa yang akan memajukan Indonesia melalui informatika.
“Dengan pencapaian yang diraih dalam kompetisi IOI kali ini, kita patut memberikan penghargaan setinggi-tingginya untuk semangat, perjuangan dan juga pengorbanan yang telah dilakukan oleh para siswa, Pembina, Alumni dan Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang telah bekerja keras dalam mengupayakan hasil yang maksimal demi mengharumkan nama baik bangsa dan negara,” kata Adi Mulyanto, M.T.
Secara khusus, Adi juga mengapresiasi bantuan moral dan pelatihan yang diberikan oleh Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia (IA-TOKI). Beberapa alumni TOKI kini telah mencetak prestasi masing-masing, seperti Brian Marshal yang mendirikan start-up SIRCLO dan Derianto Kusuma yang mendirikan unicorn Traveloka.
“Mereka telah membangun ikatan alumni yang solid, suportif, dan saling membantu. Secara kompak, mereka mencurahkan waktu, tenaga, perhatian, dan pengalaman, untuk membimbing ‘adik kelas’ mereka,” tambahnya.
Baca Juga: Microsoft Hapus Semua Game Komputer di Windows
Setelah menuntaskan partisipasi di IOI 2019, saat ini Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah ajang IOI ke-34 pada tahun 2022 dan APIO 2020 yang akan datang.