Suara.com - Ekosistem perusahaan startup terus mengalami pertumbuhan positif dan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Begitupun Indonesia yang kini memiliki empat unicorn atau perusahaan startup dengan nilai melebihi 1 miliar dolar AS. Jumlah unicorn di Indonesia pun terbanyak di antara negara Asia Tenggara lainnya.
BEKRAF bersama Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI), memulai inisiatif untuk membawa kota-kota di Indonesia masuk ke jaringan ekosistem startup global.
Salah satunya melalui Laporan “Accelerating Indonesia To Global Startup System” dan juga rencana kajian Indeks Kota Startup Indonesia (Startup City), yakni Kajian Indeks yang menunjukkan level kesiapan kota-kota di Indonesia sebagai ekosistem mendukung pertumbuhan startup-startup digital.
“Indonesia kini memiliki empat Unicorn yang telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Indonesia perlu membangun ekosistem startup bertaraf global untuk menghasilkan lebih banyak startup yang akan memberikan kontribusi kepada ekonomi. Khususnya ekonomi kreatif dan ekonomi digital,” ujar Hari Santoso, Deputi Infrastruktur BEKRAF, di Jakarta.
Baca Juga: Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Gerakan Nasional 1000 Startup Digital
Berdasarkan laporan berjudul Global Startup Ecosystem Report 2019 (GSER) yang dirilis oleh Startup Genome pada Mei 2019, Jakarta merupakan penantang kuat (challenger) sebagai kota dengan ekosistem startup potensial di kancah global atau The Next Top 30 Global Startup. Jakarta setara dengan kota-kota besar seperti Seoul, Moscow, dan Tokyo.
Salah satu indikasi pertumbuhan positif tersebut karena Jakarta merupakan rumah bagi empat perusahaan dengan nilai valuasi lebih dari 1 Miliar dolar AS (unicorn), yakni: Tokopedia, Go-Jek, Traveloka, dan Bukalapak.
Lahirnya empat Unicorn ini merupakan jumlah yang cukup signifikan, mengingat di Asia Tenggara hanya tujuh startup yang berhasil masuk ke jajaran Unicorn (termasuk empat dari Indonesia tersebut).
Startup Genome memposisikan Jakarta sebagai ekosistem startup dalam fase “Late-Globalization”. Ini berarti Jakarta sebagai sebuah ekosistem startup digital memiliki posisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan ekosistem lainnya yang berada pada fase “Early-Globalization” dan fase “Activation”.
Startup Genome menilai, Indonesia memiliki tingkat adopsi teknologi internet dan mobile yang sangat tinggi. Hal ini terlihat dari 75 persen transaksi belanja online, dilakukan dengan menggunakan perangkat mobile dengan sub-sektor paling unggul di Jakarta adalah industri fintech.
Baca Juga: Startup Ini Kembangkan Teknologi Agar Tarif Listrik Hanya Rp 1