Suara.com - SpaceX belum lama ini mengumumkan program ridesharing baru untuk satelit yang berukuran lebih kecil. Menurut laporan The Next Web pada Rabu (7/8/2019) jasa transportasi antariksa ini bakal menggunakan roket Falcon 9 dan dikenakan tarif 2,25 juta dolar AS atau sekitar Rp 32 miliar.
Paket transportasi paket dasar ini memungkinkan perusahaan mengirim muatan hingga 150 kg dan meluncurkannya ke orbit yang berjarak 500-600 km dari permukaan Bumi.
Kelebihan dari paket ini adalah efisiensi waktu pemberangkatan. Pasalnya, SpaceX mengklaim bahwa proses peluncuran tidak perlu menunggu misi antariksa, sehingga konsumen bisa memberangkatkan satelit mininya lebih cepat.
Bahkan, jika kuota 'penumpang' belum penuh Falcon 9 akan tetap memberangkatkan satelit atau muatan lainnya ke luar angkasa. Melalui keterangan resminya, peluncuran pertama akan berlangsung antara November 2020 dan Maret 2021.
Baca Juga: Wah, SpaceX Luncurkan Roket Berisi Abu Jasad Manusia ke Orbit Bumi
Bagi beberapa analis, langkah bisnis yang dilakukan perusahaan milik Elon Musk ini sangat strategis, karena di masa depan, bisnis peluncuran satelit mini diperkirakan akan melejit.
Bahkan, laporan yang dirilis oleh perusahaan analitik Frost & Sullivan memperkirakan bahwa pendapatan peluncuran satelit kecil akan mencapai lebih dari 69 miliar dolar AS pada tahun 2030.