Suara.com - Setiap bulan akan selalu ada peristiwa langit yang terjadi, entah itu dapat terlihat dengan jelas atau tidak. Agustus 2019 pun dihiasi dengan peristiwa langit menarik.
Berikut ini lima peristiwa langit yang akan terjadi pada bulan Agustus 2019:
1. Mengamati Merkurius
Waktu terbaik untuk mengamati Merkurius akan jatuh pada 9 Agustus mendatang. Sebagai planet terdekat dengan Matahari, sudut elongasi atau jarak posisi benda langit dari posisi Matahari di langit Bumi milik planet Merkurius sangat kecil.
Baca Juga: Fenomena Langit Gemparkan Kalsel
Oleh karena itu, bila terlalu pagi mengamatinya, Merkurius belum terbit. Namun, jika telat maka pengamat tidak akan bisa melihat Merkurius lagi.
Nantinya, Merkurius akan mencapai ketinggian 17 derajat dari cakrawala timur. Itu merupakan sudut tertinggi yang akan dicapai Merkurius
2. Konjungsi Bulan dengan Jupiter
Bulan akan tampak berdekatan dengan Jupiter pada 10 Agustus 2019. Peristiwa konjungsi ini akan membuat Bulan dan Jupiter memiliki jarak sekitar 2 derajat satu sama lain.
Pengamatan bisa dimulai pukul 18:05 waktu setempat dan keduanya akan berada setinggi 64 derajat di atas cakrawala tenggara. Titik tertinggi akan terjadi pukul 19:30 waktu setempat dengan ketinggian 74 derajat. Pengamat di Indonesia masih bisa terus mengamati hingga pukul 01:09 waktu setempat.
Baca Juga: Fenomena Langit Langka Ini Ditemukan di Tibet
3. Hujan meteor Perseid
Perseid merupakan peristiwa hujan meteor tahunan yang bisa muncul sangat banyak dalam semalam dan puncak peristiwa ini akan terjadi pada 13 Agustus mendatang.
Perseid sendiri berasal dari puing komet 109P/Swift - Tuttle. Nantinya, diperkirakan akan muncul sekitar 50 hingga 80 meteor per jam. Pengamatan dapat dilakukan dengan melihat ke arah rasi bintang Perseus jam 3 dini hari waktu setempat hingga menjelang Matahari terbit.
jat di atas cakrawala timur laut.
4. Hujan meteor Alfa Cygnid
Hujan meteor selanjutnya akan terjadi pada 21 Agustus 2019. Sayangnya, meteor ini merupakan minor, dengan kata lain hanya bisa teramati sekitar 5 meteor per jam.
Hujan meteor Alfa Cygnid sendiri dapat teramati di seluruh langit Indonesia mulai tengah malam hingga menjelang Matahari terbit, asalnya di tempat yang minim cahaya dan polusi. Meteor ini memiliki titik radian di rasi bintang Cygnus.
5. Konjungsi Bulan dengan M44
Jika biasanya Bulan berkonjungsi dengan planet, kali ini satelit alami Bumi itu akan berkonjungsi dengan gugus bintang terbuka yang berada di rasi bintang Kanser. Disebut M44, peristiwa ini akan terjadi pada 28 Agustus mendatang.
Nantinya, Bulan akan berada sejauh sekitar 2 derajat dari M44. Sayangnya, gugus bintang ini akan sulit diamati jika lokasi pengamatan tercemar polusi cahaya.
Pengamatan bisa dilakukan mulai pukul 04:15 pagi waktu setempat dan akan berlangsung selama 1 jam 41 menit, sebelum Matahari terbit serta mencapai ketinggian 19 dera