Mengenal Erupsi Freatik yang Terjadi di Tangkuban Perahu

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 26 Juli 2019 | 22:11 WIB
Mengenal Erupsi Freatik yang Terjadi di Tangkuban Perahu
Warga mengabadikan erupsi Gunung Tangkuban Perahu yang tampak dari Mekarwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (26/7/2019). [Antara/ Raisan Al Farisi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Erupsi Gunung Tangkuban Perahu di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Jumat petang (26/7/2019) merupakan jenis letusan freatik, demikian dikatakan Gede Suantika, vulkanolog dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Gede, dalam korespondensi pesan singkat dengan Suara.com di Jakarta, menjelaskan bahwa Gunung Tangkuban Perahu pada Jumat petang mengalami letusan freatik kecil.

"Analisisnya kemungkinan letusan seperti letusan freatik kecil Tahun 2013. Letusan akan segera berakhir beberapa hari ke depan," jelas Gede.

Menurut Gede, dari tiga kawah Tangkuban Perahu dampak letusan hanya disekitar Kawah Ratu saja, dengan radius 500 meter. Dua kawah lainnya adalah Utas dan Domas.

Baca Juga: Vulkanolog: Erupsi Tangkuban Perahu Tak Berbahaya, Warga Bandung Aman

Letusan freatik sendiri, jelas Gede, artinya "letusan yang tekanannya berasal dari pemanasan air tanah di bawah dasar kawah." Letusan freatik Tangkuban Perahu terjadi berkaitan dengan musim kemarau yang sedang melanda Tanah Air.

"Biasanya begitu, pemanasan yang konstan berlangsung di dasar kawah akan meningkatkan terbentuknya tekanan uap air di musim kemarau karena suplai dari curah hujan berkurang," beber Gede.

Senada dengan Gede, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Nia Khaerani juga mengatakan bahwa erupsi yang terjadi di Tangkuban Perahu sifatnya freaktif.

"Erupsi freaktif itu dari segi intensitas dia tidak akan membesar, seperti tadi yang terjadi mudah-mudahan tidak akan terjadi yang lebih besar dari kejadian tadi," kata Nia.

Nia mengatakan erupsi terakhir Gunung Tangkuban Parahu terjadi pada Februari dan Oktober 2013 dan untuk saat ini statusnya level normal.

Baca Juga: PVMBG: Erupsi Tangkuban Perahu Freaktif, Tidak Akan Membesar

"Ya, statusnya level normal karena aktivitas erupsinya cenderung menurun tapi ikuti perkembangan dari kami. Kalau ada perubahan pasti akan kami informasikan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI