Suara.com - Samsung dan Xiaomi disebut meraup untung dari konflik antara pemerintah Amerika Serikat dan Huawei, demikian hasil studi Kantar World Panel seperti dilansir Trusted Reviews.
Seperti diwartakan sebelumnya pemerintah AS telah melarang perusahaan-perusahaan dalam negerinya untuk menjalin hubungan bisnis dengan Huawei. Termasuk yang dilarang adalah Google, pemilik sistem operasi Android yang kini menjadi otak ponsel-ponsel Huawei.
"Dampak dari pemberitaan buruk terlihat jelas dalam data, pangsa Huawei dari kuartal ke kuartal turun 1,9 poin di wilayah EU5 (Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris). Indikasi awal adalah Samsung dan Xiaomi sebagai penerima keuntungan utama, sedangkan Apple mengalami sedikit kenaikan dalam penjualannya," ucap Dominic Sunnebo, Direktur Global Kantar.
Menurut Sunnebo, para konsumen yang awalnya tertarik dengan smartphone Huawei menunda untuk membeli dan memilih untuk melihat bagaimana perkembangan situasi antara Huawei dan Amerika Serikat ke depannya.
Baca Juga: Tetapkan Gunakan Android, Huawei: Hongmeng Bukan untuk Ponsel
Karenanya, penjualan ponsel berbasis iOS mengalami penurunan 0,8 persen di Eropa dan 2,4 persen di Amerika Serikat. Diperkirakan karena harga iPhone terlalu mahal dan membuat konsumen mengurungkan niat untuk membeli model terbaru dan lebih memilih vendor lain seperti Samsung dan Xiaomi.