Suara.com - India, pada Senin (22/7/2019), akhirnya berhasil meluncurkan misi ke bulan setelah pada pekan lalu peluncuran misi tersebut dihentikan sejam sebelum jadwalnya karena ada masalah teknis.
Chandrayaan-2, nama misi itu, diluncurkan Senin petang pukul 14.43 waktu setempat dari pangkalan peluncuran antariksa Sriharikota di Teluk Benggala.
Peluncuran itu ditayangkan secara langsung di televisi lokal dan di akun-akun media sosial badan antariksa India (ISRO), demikian diwartakan BBC.
India berharap misi yang dikembangkan dengan harga 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 2 triliun itu akan mendarat di kutub selatan Bulan pada September mendatang.
Baca Juga: 50 Tahun Berlalu, Jutaan Orang Yakin Apollo 11 Tak Pernah Mendarat di Bulan
Misi itu dipikul oleh roket Geosynchronous Satellite Launch Vehicle (GSLV) Mark III. Roket berbobot 3,8 ton itu membawa tiga modul: orbiter, lander atau pendarat yang bernama Vikram, dan rover bernama Pragyan.
Rencananya misi Chandrayaan-2 akan mendaratkan rover Pragyan di kawasan kutub selatan Bulan pada 6 atau 7 September mendatang. Jika terwujud, maka India akan menjadi negara pertama di dunia yang mendarat di ujung selatan Bulan.
Meski demikian, jika misi itu sukses, maka India akan menjadi negara keempat di dunia yang menjejaki Bulan setelah Amerika Serikat, Uni Soviet, dan China.
India pernah mengirim misi Chandrayaan-1 ke Bulan pada 2008 silam, tetapi dalam misi itu yang diutus hanya satelit untuk mengorbiti Bulan dan tidak sampai mendarat.
Baca Juga: Misi Ambisius India ke Bulan Dihentikan Satu Jam Jelang Peluncuran