Dilansir dari Gizmodo, Google melacak 74 persen situs, Oracle melacak 24 persen dan Facebook 10 persen.
Mereka termasuk di antara 230 perusahaan dan layanan yang diidentifikasi peneliti sebagai pelacakan sampel situs porno mereka.
Tak ada yang tahu perusahaan teknologi ini menggunakan tipe data ini, baik Facebook, Google dan Oracle.
Tetapi Facebook dan Google mengatakan pada New York Times, bahwa perusahaan tidak membuat iklan yang ditargetkan berdasarkan jenis informasi yang dikumpulkan di situs-situs porno.
Baca Juga: Pasang Iklan Kampanye di Situs Porno, Politikus Ini Jadi Sorotan
Selain itu, tag untuk layanan iklan Google tak pernah diizinkan untuk mengirimkan informasi yang dapat diidentifikasi secara pribadi ke Google.
Melihat betapa bahayanya data pribadi yang bocor ke pihak ketiga melalui situs esek-esek, salah satu peneliti pascadoktoral di Mocrosoft dan penulis utama studi ini mengatakan pada New York Times.
"Ini bukan hanya sekedar mengambil baju dan melihatnya mengikuti di web, tapi ini jauh leih spesifik dan sangat pribadi."
Jadi penelitian ini bisa jadi peringatan buat kamu yang sering berselancar di situs esek-esek.
Baca Juga: Video Esek-esek Gadis Berhijab di Blitar Muncul di Situs Porno Amerika