Suara.com - PT Sky Energy Indonesia Tbk meluncurkan produk modul surya diklaim berbobot ringan pertama di dunia yang terintegrasi dj Japan Patent Office. Produk tersebut diberi nama J-Leaf, J-Feather dan J-Bifacial.
Presiden Direktur PT Sky Energy Jackson Tandiono mengatakan produk J-Leaf memiliki berat 5,6 Kg per meter persegi dan J-Feather memiliki berat 3,7 Kg per meter persegi. Menurutnya, bobot tersebut cukup ringan dibanding modul surya konvensional dengan berat 10,2 Kg per meter persegi.
"Kami menciptakan inovasi pertama dan satu-satunya di dunia berupa modul surya berbobot ringan yang kami beri nama J-Leaf dan J-Feather. Produk ini merupakan solusi atas kelemahan modul surya konvensional yang biasanya memiliki bobot berat," ujar Jackson, Kamis (18/7/2019).
Dia menambahkan, kedua modul surya tersebut mampu menghasilkan daya maksimum sekitar 240 Pmax/W dengan efisiensi sebesar 18 persen. Hal tersebut diklaim jauh berbeda dari modul surya konvensional sekitar 16 persen.
Baca Juga: Tekan Penipisan Ozon, Panel Surya Dibangun di Tiga Negara Ini
Kelebihan produk J-Leaf dan J-Feather aman dipasang di perumahan. Pasalnya, mudah diaplikasikan di atap garasi dengan bentuk melengkung.
Desain yang akan dihadirkan tanpa bingkai atau frameless dan tanpa sekup atau screwless. Strukturnya yang tipis membuat lebih mudah dalam proses instalasi rengan biaya lebih sedikit tanpa merusak struktur atap.
"Ketiga produk inovatif tersebut akan kami pasarkan bulan September 2019," terangnya.
Jackson menerangkan, selain meluncurkan produk terbarunya PT Sky Energy Indonesia meluncurkan logo perusahaan terbaru. Bentuk pada logo saat ini merepresentasikan berbagai macam layanan yang akan disediakan JSKY.
Baca Juga: Peternakan Panel Surya Mirip Panda, Ternyata untuk Hal Ini