Kisah Inspiratif, Guru Asal Timor Leste Cinta Indonesia

Minggu, 14 Juli 2019 | 07:20 WIB
Kisah Inspiratif, Guru Asal Timor Leste Cinta Indonesia
Kisah inspiratif seorang guru asal Timor Leste cinta Indonesia. [Facebook]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak kisah perjuangan guru yang menjadi pelajaran dan membuat haru. Seperti tulisan dari seorang guru mengajar di daerah terpencil menarik perhatian warganet dan kisahnya bikin terharu.

Sebuah akun fanspage Facebook Informasi Lomba membagikan sebuah unggahan yang berisi tulisan inspiratif dari seorang guru yang mengajar pada daerah terpencil di Papua.

Unggahan yang dibagikan itu viral di Facebook setelah mendapatkan lebih dari 7.000 Like dan ratusan komentar dari warganet. Postingan tersebut telah dibagikan lebih dari 2.900 kali.

Postingan tersebut membagikan ulang tulisan dari Diana Cristiana Da Costa Ati, S.pd, seorang pengajar yang tergabung di GPDT (Guru Penggerak Daerah Terpencil) SDI Kaibusene Distrik Haju, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Mahasiswa Nyambi Jadi Ojol, Lulus dengan Predikat Cumlaude

Kisah inspiratif seorang guru asal Timor Leste cinta Indonesia. [Facebook]
Kisah inspiratif seorang guru asal Timor Leste cinta Indonesia. [Facebook]

Akun Facebook dengan nama Diana Cristiana Dacosta Ati, memang dikenal sering membagikan momen saat mengajar untuk anak-anak di daerah terpencil.

Diana bercerita bahwa sebenarnya ia adalah orang asli Timor Leste. Ayahnya memilih Timor Leste sementara Diana dan ibunya memilih Indonesia saat jejak pendapat.

Guru inspiratif itu menceritakan pengalamannya saat mengajar di daerah terpencil.

Dulunya (November 2018), anak-anak SDI Kaibusene sama sekali tidak bisa menyebutkan identitas negara Indonesia.

Mirisnya, mereka menyebutkan warna bendera Indonesia adalah Bintang Kejora.

Baca Juga: Inspiratif, Lelaki Ini Donor Darah 169 Kali, Alasannya Sangat Mulia

Bahkan, Indonesia Raya pun tak bisa dinyanyikan oleh murid kelas 6 SD dan yang paling fatal, Pancasila tidak bisa mereka hafal sama sekali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI