Suara.com - Ericsson memperkirakan akan adanya peningkatan jumlah langganan broadband seluler sebesar 400 juta pada 2024, seiring dengan berkembangnya teknologi 5G. Hal tersebut pun diungkapkan dalam Ericsson Mobility Report edisi Juni 2019 yang menyebutkan bahwa perkiraan langganan 5G akan mencapai 1,9 miliar.
Secara global, jangkauan 5G juga diperkirakan akan mencapai 45 persen dari populasi dunia. Angka tersebut dapat meningkat menjadi 65 persen, seiring dengan teknologi spectrum sharing yang memungkinkan implementasi 5G pada pita frekuensi LTE.
Wilayah Asia Tenggara dan Oseania sendiri diperkirakan penggunaan data seluler per bulan akan tumbuh hingga tujuh kali dari 2,3 exabytes (EB) pada tahun 2018 menjadi 16 EB pada 2024 mendatang.
Sementara untuk penggunaan data per smartphone setiap bulannya akan tumbuh dari 3,6 GB menjadi 17 GB di wilayah yang sama dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR) mencapai 29 persen. Hampir 12 persen pelanggan di wilayah ini diperkirakan akan mengadopsi teknologi 5G pada akhir 2024.
Baca Juga: Disinggung 5G Lebih Mahal dari Nokia dan Ericsson, Ini Jawaban Huawei
Sedangkan Ericsson memprediksi, Amerika Utara akan menjadi wilayah tercepat dalam pengadopsian teknologi 5G, dengan 63 persen pengguna ponsel di wilayah tersebut akan terhubung ke jaringan 5G pada 2024. Setelahnya, disusul dengan negara-negara Asia Timur Laut dengan 47 persen dan diikuti Eropa dengan 40 persen.
"Teknologi 5G benar-benar telah hadir dan berkembang pesat. Hal tersebut mendorong antusiasme operator dan konsumen terhadap teknologi ini. Di Ericsson, kami adalah pelopor jaringan 5G di empat benua. 5G akan menjawab kebutuhan konsumen, perusahaan, serta membawa IoT ke level baru, di mana konektivitas tinggi menjadi syarat utama," ucap Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia.
Pada kuarter pertama 2019 sendiri, total penggunaan data seluler semakin meningkat hingga 82 persen YoY. Angka ini diperkirakan akan mencapai 131 EB per bulan di akhir 2024, di mana saat itu jaringan di atas 5G telah diimplementasikan sebesar 35 persen.