Produksi Ponsel Dalam Negeri Terus Naik dalam 5 Tahun Terakhir

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 08 Juli 2019 | 22:14 WIB
Produksi Ponsel Dalam Negeri Terus Naik dalam 5 Tahun Terakhir
Para pekerja di pabrik ponsel pintar Vivo di Cikupa, Tangerang, Banten (Vivo Indonesia/Suara.com).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan produksi ponsel dalam negeri meningkat pesat dalam lima tahun terakhir, demikian diwartakan Antara, Senin (8/7/2019).

“Meningkatnya produksi ponsel di Indonesia, antara lain karena penciptaan iklim usaha yang kondusif serta kebijakan hilirisasi dan pengoptimalan komponen lokal sehingga lebih banyak memberi nilai tambah,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.

Airlangga mengatakan berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada tahun 2013, impor ponsel mencapai 62 juta unit dengan nilai sebesar Rp 42,4 triliun. Sedangkan, produksi dalam negeri sekitar 105.000 untuk dua merek lokal.

Pemerintah kemudian mengeluarkan regulasi yang bertujuan mengurangi produk impor dan mendorong produktivitas di dalam negeri.

Baca Juga: Keuntungan Beli Ponsel Legal dengan IMEI Terdaftar

Catatan Kemenperin pada 2014 menunjukkan impor ponsel mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, menjadi 60 juta unit. Sementara itu, produksi ponsel dalam negeri tumbuh signifikan menjadi 5,7 juta unit.

Kemudian, tahun 2015, impor ponsel merosot hingga 40 persen dari tahun sebelumnya, menjadi 37 juta unit dengan nilai Rp 32,5 triliun. Sedangkan, produksi ponsel di dalam negeri semakin meningkat sebesar 700 persen dari tahun 2014, menjadi 50 juta unit untuk 23 merek lokal dan internasional.

Pada tahun 2016, produk impor ponsel menurun kembali sekitar 36 persen dari tahun sebelumnya, menjadi 18,5 juta unit dengan nilai Rp 10,96 triliun. Untuk ponsel produksi dalam negeri meningkat sebesar 36 persen dari tahun 2015, menjadi 68 juta unit.

“Dan, tahun 2017, impor ponsel turun menjadi 11,4 juta unit, sedangkan produksi ponsel di dalam negeri 60,5 juta unit untuk 34 merek, sebelas di antaranya adalah merek lokal,” kata Airlangga.

Menperin mengatakan merek ponsel lokal saat ini telah memiliki citra yang kuat untuk pangsa pasar menengah ke bawah maupun kelas menengah ke atas.

Baca Juga: Ponsel Murah Jadi Andalan Advan Berjaya di Pasar Indonesia yang Kejam

Airlangga menilai semakin meningkatnya kemampuan daya saing ponsel nasional, akan menguatkan citra positif dan popularitas produk tersebut di mata konsumen domestik dan internasional.

“Sebagai bangsa Indonesia, seharusnya kita patut bangga terhadap produk ponsel yang dihasilkan industri dalam negeri,” tegas Airlangga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI