Suara.com - Meski cloud gaming mulai menjamur di kalangan produsen teknologi, Nintendo masih belum menggarap sektor ini besar-besaran.
Para eksekutif Nintendo dihadapkan pada pertanyaan mengenai pendapat mereka soal cloud gaming yang terjadi dalam pertemuan tahunan dengan para pemegang sahamnya.
Hasilnya, mereka pun sepakat dan mengakui kalau cloud gaming akan menjadi masa depan dalam dunia game. Namun, untuk mencapai posisi tersebut masih memerlukan waktu yang panjang.
"Kita memang tidak mengharapkan kalau semua game akan berbasis cloud dalam waktu dekat, tetapi teknologi itu terus berkembang. Kami melihat adanya masa depan, di mana cloud dan teknologi streaming akan terus berkembang untuk menghadirkan game ke konsumen," kata Presiden Nintendo Shuntaro Furukawa seperti dilansir dari The Verge pada Senin (8/7/2019).
Baca Juga: Tak Anggap Nintendo Switch Lawan, PlayStation 5 Sasar Gamer Hardcore
Oleh karena itu, Furukawa menegaskan bahwa Nintendo akan fleksibel untuk beradaptasi dan mengikuti perkembangan teknologi dalam industri game.
"Jika perubahan ini meningkatkan populasi gaming di seluruh dunia, ini akan memberikan kesempatan dengan pengembangan hardware dan software kami yang terintegrasi untuk mendekatkan orang-orang di seluruh dunia dengan hiburan unik yang ditawarkan oleh Nintendo," imbuhnya.
Pendapat senada juga dilontarkan oleh pencipta Mario, Zelda, dan Donkey Kong, yaitu Shigeru Miyamoto. Menurutnya, penggunaan cloud gaming akan meluas di masa depan. Namun, bukan berarti keberadaan game konsol, termasuk Nintendo Switch, akan terkikis oleh popularitas cloud gaming.
"Saya tak ragu kalau nantinya akan tetap ada game yang menyenangkan karena mereka dijalankan secara lokal dan bukan di cloud. Menurut kami, sangat penting untuk melanjutkan lingkungan teknis yang berbeda dalam menciptakan hiburan unik yang hanya bisa dibuat oleh Nintendo," tandas Miyamoto.
Saat ini, Nintendo sendiri belum mempunyai layanan cloud gaming yang dikelola mandiri secara penuh. Meski begitu, perusahaan game asal Jepang itu sudah mulai bereksperimen dengan teknologi tersebut.
Baca Juga: Nintendo Butuh 14 Tahun untuk Buka Toko Retail Kedua