Suara.com - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan menilai berbelanja secara daring melalui marketplace atau toko online lebih aman ketimbang melalui sosial media.
"Saya rasa sih marketplace. Karena dasarnya itu sosial media bukanlah untuk berdagang, namun kalau untuk promosi, iya," kata Semuel di SCBD, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019).
Alasan lain yang dipaparkan Samuel adalah masalah keamanan pada saat transaksi. Menurutnya, bertransaksi di toko online lebih aman karena uang dari pembeli ke penjual berjalan melalui perantara lain, yakni platform jual-beli tersebut.
"Karena saya kalau bertransaksi juga harus ada yang bisa menjamin. Jadi kalau ada kejadian, saya bisa lapor ke platform itu. Kalau di medsos, terjadi apa-apa, siapa yang bisa kita hubungi?" tambah dia.
Baca Juga: Survei: Mayoritas Penerima THR Berencana Berbelanja di Toko Online
Kemajuan teknologi, lanjut Samuel, harus diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan teknologi tersebut sesuai kegunaannya.
"Sosial media ya untuk membagi cerita kita kepada orang-orang di dunia kita. Kalau untuk belanja, ya marketplace tempat yang paling pas," terang dia.
Kehadiran marketplace, selain dinilai mampu memperkecil hal-hal yang tidak diinginkan selama berbelanja daring, juga mampu membantu para penjual untuk meningkatkan kredibilitasnya dan platform marketplace yang ia gunakan.
"Dengan kredibilitas yang bagus, sudah pasti transaksi jual-beli online juga makin mudah dan aman," tutup Samuel.
Baca Juga: Siasat Pedagang Aksesori Agar Tak Tergerus Toko Online