Lalu, bagaimana dengan presentase penggunaan sistem operasi Android, iOS, dan sistem operasi lainnya?
Berdasarkan data Statcounter, pasar ponsel yang menggunakan Andorid mencetak angka 75,27 persen yang ditambahkan dengan penggunaan sistem operasi Samsung dengan angka 0,22 persen menjadi 75,49 persen.
Ponsel yang menggunakan iOS ada pada angka 22,74 persen dan penggunaan sistem operasi lainnya pada angka 1,31 persen.
Apabila akhirnya Huawei, Oppo, dan Xiaomi bergabung dan menggunakan OS HongMeng atau Oak OS, maka angka 75,49 persen milik Android akan kehilangan sekitar 31,5 persen dari angka penjualan Huawei, Oppo, dan Xiaomi. Alhasil, pengguna Android akan berkurang dan menyisakan total 43,99 persen dari 75,49 persen sebelumnya.
Baca Juga: Ketegangan Usai, Donald Trump Baikan dengan Huawei
Melihat penjualan ponsel di kuartal keempat tahun 2018 dan penggunaan Android periode Mei 2018 hingga Mei 2019, dapat dipastikan bahwa Android tentu mengalami kerugian yang cukup serius jika ditinggalkan oleh Huawei bersama Oppo dan Xiaomi.
Takut Kehilangan, Google Lakukan Lobi ke Pemerintah AS
Berdasarkan laporan yang dimuat The Financial Times, Google belum lama ini melakukan diskusi kembali mengenai masuknya Huawei dalam daftar perdagangan hitam AS.
Setelah sebelumnya sempat setuju dengan keputusan ini, Google bersikap plin-plan dan memutuskan untuk meninjau kembali keputusan tersebut. Apakah ini langkah Google yang takut kehilangan 43,99 persen dari pengguna Android?
Dalam peninjauan kembali ini, Google beralasan jika larangan Huawei ini justru akan membahayakan keamanan AS.
Baca Juga: Pegawai Huawei Terlibat dalam Riset Militer China
Hal ini terjadi karena usai ditinggal Android, Huawei harus bersikap lebih mandiri dan harus membuat Android versi sendiri atau menggunakan Android Hybrid yang dianggap lebih rentan untuk diretas dan diserang virus dan software berbahaya lainnya.