Pyongyang 2425, Ponsel Pintar yang Hanya ada di Korut

Senin, 01 Juli 2019 | 16:49 WIB
Pyongyang 2425, Ponsel Pintar yang Hanya ada di Korut
Seorang perempuan di Korea Utara sedang menuntun sepeda sembari berbicara di ponsel. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah menjadi rahasia umum jika Korea Utara merupakan negara yang sangat tertutup, tetapi itu bukan berarti warga negara Komunis itu tak mengenal teknologi komunikasi semacam ponsel atau komputer.

Negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu baru-baru ini merilis sebuah ponsel pintar yang didesain khusus untuk negara tersebut. Pyongyang 2425, demikian nama perangkat yang diproduksi di China tersebut.

Sepintas, fitur dan spesifikasi yang diusung Pyongyang 2425 serupa dengan ponsel lainnya di pasaran. Dapur pacunya dilengkapi prosesor dengan delapan inti, punya fitur pengenalan wajah, dan pengisian baterainya bisa dilakukan secara nirkabel.

Meski begitu, Mirror melaporkan bahwa Pyongyang 2425 tidak bisa terkoneksi dengan WiFi asing, penggunanya tak diberi akses untuk membuka fitur kamera dan mengganti ringtone bawaan ponsel.

Baca Juga: Detik-detik Presiden Donald Trump Injak Tanah Korea Utara

Saking terbelenggunya dengan aturan pemerintah, pengguna hanya bisa menghubungkan Pyongyang 2425 ke sebuah jaringan internet (atau tepatnya intranet) bernama Mirae.

Lewat jaringan WiFi milik pemerintah tersebut, pengguna dipaksa untuk menikmati bermacam propaganda pemerintah Korut melalui layar ponsel.

Sementara itu, sebuah media asal Korea Selatan bernama Daily NK berhasil mendapatkan ponsel tersebut. Saat dilakukan pengecekan nomor serialnya, ponsel tersebut benar-benar dibuat di China.

Para ahli berasumsi bahwa Pyongyang 2425 telah diimpor dari China sebagai produk jadi. Sedangkan pihak Korea Utara hanya memasukkan software-nya saja.

"Korea Utara sepertinya memesan ponsel tersebut dengan syarat mereka akan mengganti software yang ada di dalamnya," kata seorang ahli.

Baca Juga: Trump Jadi Presiden AS Pertama yang Injakkan Kaki di Korea Utara

"Mengganti softwarenya mungkin akan menyebabkan beberapa masalah fungsional, namun apa pun jenis hardware yang dipakai, Korut sepertinya tetap bisa mengubah software tersebut setelah ponselnya diimpor," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI