3. Oposisi Saturnus
Bulan Juli adalah waktu terbaik untuk mengamati Saturnus karena planet bercincin itu akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi pada 9 Juli mendatang.
Saturnus akan terletak pada jarak 9,03 AU dari Bumi dan akan muncul dengan diameter sudut selebar 18,4 detik busur.
Nantinya, Saturnus akan menampakkan dirinya lebih terang dan terlihat seperti bintang yang tidak berkelap-kelip. Namun, untuk bisa melihat cincin Saturnus, pengamat masih harus memerlukan bantuan teleskop.
Baca Juga: Sayangnya, Gerhana Matahari Total Ini Tak Bisa Diamati di Indonesia
4. Konjungsi Bulan dengan Jupiter
Bulan akan berkonjungsi dengan Jupiter pada 13 Juli mendatang. Saat konjungsi terjadi, Jupiter akan berada sejauh 2 derajat dari Bulan.
Pengamat di Indonesia dapat mulai melihat kedekatan Jupiter dan Bulan sekitar setelah Matahari terbenam. Keduanya akan berada di langit timur.
Jupiter dan Bulan akan bisa terus diamati hingga sekitar pukul 03:00 dini hari keesokan harinya. Jupiter akan terlihat seperti bintang terang di sebelah Bulan yang tidak berkelap-kelip.
5. Gerhana Bulan Parsial
Baca Juga: Masuk Bulan Mei, Ini 5 Peristiwa Langit yang Akan Terjadi
Gerhana Bulan Parsial akan terjadi pada 17 Juli mendatang dan dimulai pada sekitar pukul 01:44 waktu setempat di Indonesia. Gerhana ini merupakan gerhana pertama yang bisa diamati di Indonesia pada tahun 2019.
Puncak gerhana ini akan terjadi pukul 04:31 waktu setempat ketika 65 persen dari permukaan Bulan akan berada di dalam umbra Bumi dan akan berakhir pada pukul 05:59 waktu setempat.
Gerhana Bulan Parsial dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak memerlukan peralatan pelindung khusus seperti kaca mata. Gerhana ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia, namun dengan lokasi terbaik berada di Indonesia bagian barat.