Suara.com - Sebuah asteroid yang berisi emas dan logam mulia kini tengah dipelajari oleh NASA. Asteroid , yang dikenal sebagai 16 Psyche, memiliki massa kurang dari 1 persen dari bulan kita dan mengandung banyak platinum, besi dan nikel di samping emas.
Nilai total gabungan dari semua logam mulia itu akan sama dengan sekitar 700 triliun dolar AS atau sekitar Rp 9.865.209,07 triliun. Jika Anda membawanya kembali ke Bumi dan membagikan keuntungannya secara merata, itu akan membuat kita semua menjadi miliarder berulang kali.
Mengembalikan seluruh asteroid akan membutuhkan waktu. Saat ini, asteroid itu berada di suatu tempat antara Mars dan Jupiter.
Psyche mengukur sekitar 140 mil dan NASA telah tahu tentang hal itu untuk sementara waktu. Badan antariksa itu berencana meluncurkan pesawat pada Agustus 2022 untuk mengunjungi asteroid tersebut.
Baca Juga: Benarkah Asteroid 2006 QV89 Akan Menabrak Bumi?
Rencananya adalah untuk tiba di sana pada tahun 2026 dan menghabiskan 21 bulan di orbit, melakukan studi penuh terhadap batuan ruang angkasa dengan peralatan seperti imager ultispectral, sinar gamma dan spektrometer neutron dan magnetometer. Tentu saja, ini hanya untuk tujuan ilmiah dan NASA tidak mencari uang dari asteroid tersebut.
Tetapi yang lain yakin bahwa menambang asteroid adalah hal besar berikutnya. Ini adalah industri booming berikutnya. Setelah menyiapkan infrastruktur maka kemungkinannya hampir tak terbatas.
"Ada sejumlah uang astronomi yang harus dihasilkan oleh mereka yang cukup berani untuk menghadapi tantangan serbuan asteroid," kata Mitch Hunter-Scullion, yang mendirikan Asteroid Mining Company yang berbasis di Inggris dilansir dari Metro mengutip BBC.
Perusahaan penambangan Asteroid berencana untuk memulai operasi penambangan di luar angkasa pada tahun 2030.
Sementara itu, NASA berpendapat bahwa 16 Psyche mungkin terbentuk melalui tabrakan planet-planet selama pembentukan tata surya. Menjelajahinya bisa memberi tahu para ilmuwan bagaimana inti Bumi terbentuk.
Baca Juga: Asteroid Bersatelit Ini Akan Lintasi Bumi pada 26 Mei
"Jauh di dalam planet berbatu, terestrial, termasuk Bumi, para ilmuwan menyimpulkan keberadaan inti logam, tetapi ini tidak dapat dijangkau di bawah mantel berbatu dan kerak planet. Karena para ilmuwan tidak dapat melihat atau mengukur inti Bumi secara langsung, Psyche menawarkan jendela unik ke dalam sejarah tabrakan dan akresi yang menciptakan planet terestrial," jelas NASA.