Puluhan Data Rahasia NASA Dicuri Hacker dengan Komputer Mungil

Senin, 01 Juli 2019 | 06:52 WIB
Puluhan Data Rahasia NASA Dicuri Hacker dengan Komputer Mungil
Logo NASA. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ternyata, lembaga sebesar NASA pun tidak luput dari ancaman peretas (hacker). Kabarnya, beberapa data rahasianya dicuri dengan menggunakan komputer mungil Rasberry Pi.

Kejadian ini dialami oleh fasilitas Jet Propulsion Laboratory (JPL) yang berlokasi di Pasadena, Amerika Serikat. Dilansir dari CNET, ada sekitar 23 file yang berhasil dicuri oleh hacker dalam waktu 10 bulan terakhir.

Aksi ini dilakukan dengan menggunakan komputer mungil Raspberry Pi berukuran sebesar kartu ATM dan baru saja diketahui dari laporan audit NASA.

Komputer mungil Raspberry Pi ini menggunakan akun eksternal yang dapat mengakses jaringan misi JPL. Setidaknya, ada 500 MB data yang dicuri dari total 23 file tersebut. Untungnya data rahasia mengenai misi kendaraan luar angkasa, Curiosity di Mars sudah dapat diselamatkan.

Baca Juga: Misi Dragonfly: NASA Incar Titan sebagai Destinasi Mendatang

Usai terhubung ke jaringan JPL, pengguna komputer Raspberry Pi ini dapat mengakses file-file NASA yang selama ini dikelola oleh Caltech.

Data-data rahasia tersebut mengelola mengenai misi robotika di Mars dan beberapa pesawat luar angkasa yang akan dikirim ke Saturnus, Jupiter, dan lain sebagainya.

Penyelidikan lalu dilakukan untuk menemukan kesalahan sistem yang bisa membuat hacker leluasa mengakses data rahasia NASA.

Hasilnya, JPL ditemukan memiliki celah keamanan yang dapat mencegah, mendeteksi, dan mengurangi serangan sistem dan jaringan.

Kejadian ini jelas merupakan masalah besar bagi NASA, sistem keamanan Deep Space Network lalu begitu dipertanyakan kemampuannya.

Baca Juga: Permudah Navigasi, NASA Kirim Jam Atom ke Luar Angkasa

Ilustrasi Rasberry Pi. [Shutterstock]
Ilustrasi Rasberry Pi. [Shutterstock]

Menjaga agar kejadian serupa tidak lagi terjadi, NASA belum lama ini memilih untuk memutuskan akses sistem penerbangan luar angkasa melalui JPL.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI