Suara.com - Twitter Akan Sembunyikan Cuitan Tak Pantas dari Tokoh Publik, Kenapa?
Twitter merilis pemberitahuan yang menyebutkan bahwa adanya kebijakan baru untuk tweet milik akun tokoh publik yang melanggar pedoman komunitas.
Sebagai contoh, jika sosok ternama seperti Presiden Donald Trump mencuitkan sesuatu yang melanggar aturan Twitter, platform akan memberitahu pengguna lain adanya pelanggaran dan membatasi jangkauan tweet tersebut.
Pemberitahuan ini hanya akan berlaku untuk tweet yang dicuitkan dari akun milik tokoh politik, pengguna terverifikasi, dan akun dengan lebih dari 100 ribu pengikut.
Baca Juga: Ulang Tahun Jokowi Trending Topik di Twitter
Jika tim Twitter menemukan cuitan yang melanggar, maka tweet tersebut akan muncul sebagai bentuk kontak abu-abu yang akan memberi tahu pengguna bahwa itu berisi konten yang melanggar pedoman. Namun, pengguna masih diberikan opsi untuk melihat tweet tersebut dengan mengklik kotak bertuliskan "View".
"Tokoh publik yang menggunakan Twitter ini telah memberikan pengaruh dan terkadang mencuitkan hal-hal yang dapat dianggap kontroversial atau mengundang perdebatan dan diskusi. Fungsi penting dari layanan kami adalah menyediakan tempat di mana pengguna dapat secara terbuka dan publik menanggapi para pemimpin mereka dan meminta pertanggungjawaban mereka," tulis Twitter dalam blog resmi, seperti yang dikutip dari The Verge.
Jika pemberitahuan ini muncul, tweet tersebut juga tidak akan muncul di bagian Safe search, Top Tweets timeline, halaman live events, notifikasi yang direkomendasikan, tab notifikasi, dan halaman Explore.
Untuk meminimalisir tweet kontroversial yang mengundang berdebatan, bagaimana menurut kamu Twitter sembunyikan cuitan tak pantas dari tokoh publik ini?
Baca Juga: Jadi Trending Topik, Warganet Berlomba Jadi #menantuidaman di Twitter